SULTRAKINI.COM: BUTON UTARA – Jumlah pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 di Kabupaten Buton Utara, Sulawesi Tenggara diprediksi tembus 6.000 orang. Khusus H-2 penutupan pendaftaran, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Butur mendata pelamar yang sampai tahap submit sebanyak 3.197 orang.
Angka pelamar yang diprediksi 6.000 orang ini, dinilai Kepala BKPSDM Butur La Nita merupakan yang terbanyak sejak kabupaten Butur mekar. “Jadi 12 tahun Buton Utara mekar, tahun ini pendaftar terbanyak,” ujar La Nita, Senin (25/11/2019).
Meski begitu, pihaknya tetap mematangkan proses rekrutmen CPNS 2019. Salah satunya, pemenuhan sarana dan prasarana komputer yang hingga kini disiapkan sekitar 120 unit. Jumlah ini dianggap mampu melayani seribuan orang. Jika tidak sebanding dengan banyaknya pelamar, pihaknya memprediksi pelaksanaan tes hingga sepuluh hari.
“BKN harus profesional, kalau memang seperti itu dengan komputer itu hanya 120 unit, jangan sampai satu minggu harus sepuluh hari. Kalau satu minggu boleh tapi pendaftar dua ribu, tapi kalau pendaftar delapan ribu harus sepuluh hari,” jelasnya.
Sehubungan kesiapan pasokan listrik, BKPSDM Butur akan menyurat kepada PLN unit Ereke agar pelaksanaan seleksi CAT wilayah sekitar lokasi tes tidak terjadi pemadaman. Kesiapan juga ditambah dengan menyediakan satu unit genset.
Kuota CPNS 2019 di Butur berjumlah 183 formasi. Semua formasi tersedia di wilayah tersebut, meski dibutuhkan satu orang untuk satu jurusan. Sementara tenaga teknis dibutuhnya sekitar 23 orang.
Tercatat, sebanyak 3.471 orang melakukan pendaftaran, sedangkan pelamar yang memasuki tahap submit berjumlah 3.197 orang. Jadwal pendaftaran seleksi tersebut berlangsung 12-27 November 2019 pukul 23.59 Wita, sudah termasuk pos, tercap tanggal 27 dan termasuk pengumpulan berkas fisik.
(Redaksi Sultrakini.com memohon maaf atas kekeliruan informasi terkait jadwal pendaftaran CPNS 2019. Sebelumnya tertulis 11-27 November 2019, redaksi lalu memverifikasinya menjadi 12-27 November 2019).
Laporan: Ardian Saban
Editor: Sarini Ido
