330 Honorer Kesehatan Buteng Terancam Pengangguran

  • Bagikan
Kepala Dinas Kesehatan Buteng, Saharin. (Foto: Ali Tidar/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON TENGAH – Sebanyak 330 honorer kesehatan yang tersebar di 14 puskesmas se-Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Sulawesi Tenggara dibawah naungan Dinas Kesehatan (Dinkes) terancam pengangguran.

Honorer yang sebelumnya berjumlah 480 orang ini akan dipangkas menjadi 150 orang sesuai Kompetensi keahlian atau Analisis Jabatan (Anjab). Serta akan disesuaikan dengan alokasi anggaran yang telah tersedia.

“Saya tidak bisa menjawab, karena itu kewenangannya Pemda, bukan kewenangannya saya, karena yang berikan Honda (honorer daerah) itu Pemda bukan saya, jadi kalau pemda sudah bilang seperti itu ya uda,” kata Saharin di ruang kerjanya, Rabu (10/1/2018).

Melihat kondisi seperti itu, tambah Saharin, persoalan kembali ke kewenangannya pimpinan. Namun dia kembali menekankan bahwa honorer yang lolos seleksi belum tentu menjadi PNS.

“Jika ada penerimaan CPNS, semua akan start dari awal, bukan orang yang lolos seleksi ini yang diprioritaskan,” ucap Saharin.

Dia berharap, perampingan honorer kesehatan terlaksana secara profesional dan terbuka. “Semuanya belajar, karena semuanya berpeluang untuk lolos,” ujar Saharin.

(Baca: Perampingan Honorer Dinkes Buteng, Tim Independen Diminta Dibentuk)

Untuk diketahui, 150 yang akan diterima tersebut adalah Puskesmas Mawasangka 16 orang, Wakambangura tujuh orang, One Waara tujuh orang, Sangia Wambulu enam orang, Lakudo 13 orang, Wamolo delapan orang, Kanapa-napa 11 orang, Mawasangka Timur 10 orang, Mawasangka Tengah 12 orang, Watorumbe Bata 11 orang, Talaga Raya 17 orang, Rahia 10, Wadiabero 10 dan Puskesmas Gu 12 orang. Dengan gaji per bulannya yang awalnya Rp 250 ribu menjadi Rp 500 ribu.

Laporan: Ali Tidar

  • Bagikan