405 Bibit Tanaman Endemik Sulawesi Ditanam di Kebun Raya UHO

  • Bagikan
Gubernur Sultra, Ali Mazi menanam bibit tanaman Jeruk Siompu di Kebun Raya UHO, Rabu (22 Desember 2021). (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sebanyak 405 bibit tanaman yang terdiri dari 60 jenis pohon endemik atau hanya dapat ditemukan di Sulawesi masuk dalam daftar terancam punah ditanam dan dilestarikan di Kebun Raya Universitas Halu Oleo (UHO), Kota Kendari, Rabu (22 Desember 2021).

Jenis pohon ditanam, di antaranya Pooti, Kayu Kuku, Angsana, Kalapi, Sonokeling, Merbau, Gito-gito, dan Jabon Merah, Kayu Besi, Eha, Biti, Longkida, Lada Hutan, Pololi, Ruruhi dan Kesambi serta tanaman holtikultura ada bibit Jeruk Siompu.

Program ini merupakan bagian dari rangkaian Gerakan Nasional Penanaman Pohon Terancam Punah Indonesia yang diselenggarakan oleh Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI) pusat bekerja sama dengan UPT Ilmu Hayati dan Kebun Raya UHO, Jurusan Kehutanan FHIL UHO, PT Green Planet Indonesia, IKA Kehutanan Unhas, DPD HAE IPB Sultra, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Gubernur Sultra, Ali Mazi menyampaikan Sulawesi Tenggara memiliki sekitar 599 tumbuhan yang berasal dari 82 famili dan 352 marga yang menghuni berbagai tipe dan ekosistem.

Dikatakannya, jenis pohon tersebut dinilai sangat rentan punah dan dalam keadaan mendesak untuk diselamatkan. Kemudian, 37 jenis di antaranya masuk daftar merah di Unit Internasional Untuk Konservasi Alam (IUCN) sebagai jenis terancam punah.

“Jenis yang dimaksud, seperti pooti, Eboni, Kalapi, Kayu Kuku, dan Angsana. Kami mengajak masyarakat untuk menyelamatkan pohon tersebut dari keterancamannya,” ujarnya.

Penanaman tersebut juga diharapkan gubernur dapat menginspirasi masyarakat untuk ikut serta dalam pelestarian ekosistem, sekaligus kesyukuran karena telah menjaga serta melestarikan ciptaan-Nya.

Di tempat yang sama, Rektor UHO, Muhammad Zamrun Firihu menambahkan penanaman bibit pohon tersebut adalah salah satu bentuk upaya universitas untuk melestarikan tanaman endemik Sultra.

“Kebun Raya ini kita siapkan sebagai lahan konservasi untuk tanaman asli Sulawesi Tenggara, termasuk tanaman yang hampir punah itu. Kalau bisa semua ada di sini guna dilestarikan,” ucapnya.

Duterangkan Ketua AMI RI, Husna, gerakan penanaman pohon itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kolektif seluruh anak bangsa dalam menyelamatkan jenis pohon terancam punah khususnya tanaman lokal Sultra.

Tindak lanjut dari penanaman tersebut, kata dia, setidaknya lima orang mahasiswa akan merawat tanaman endemik itu sekaligus sebagai bahan penelitiannya.

“Tidak dilepas begitu saja, kami punya tanggung jawab memanfaatkan mahasiswa sekaligus sebagai penelitian dalam pembahasan skripsinya. Tiga bulan kemudian mahasiswa tersebut akan diganti dengan yang lain,” terangnya. (C)

Laporan: Al Iksan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan