450 Prajurit TNI Yonif 725 Woroagi Siap Jaga Perbatasan RI-PNG

  • Bagikan
Prajurit TNI Yonif 725/Woroagi doa bersama di lapangan pancasila Mako Yonif 725/Woroagi di Desa Boro-boro, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Senin (5/11/2018). (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Prajurit TNI Yonif 725/Woroagi doa bersama di lapangan pancasila Mako Yonif 725/Woroagi di Desa Boro-boro, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Senin (5/11/2018). (Foto : Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sebanyak 450 Prajurit TNI Yonif 725 Woroagi siap diberangkatkan di daerah perbatasan Papua dalam rangka Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia (RI) – Papua Nugini (PNG).

Pelepasan 450 Prajurit TNI Yonif 725/Woroagi diawali dengan doa bersama TNI, Polri beserta Forkopimda Sultra di lapangan pancasila Mako Yonif 725/Woroagi di Desa Boro-boro, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Senin (5/11/2018).

Rencananya, puluhan prajurit TNI AD tersebut, akan diberangkatkan pada Kamis, 8 November 2018 melalui jalur laut, dengan menempuh perjalanan kurang lebih selama delapan hari.

Satgas Pamtas RI-PNG tersebut akan ditempatkan di 17 posko daerah sekitar perbatasan Papua Nugini yakni di Kabupaten Keerom dan Kabupaten Pegunungan Bintang dengan masa tugas selama sembilan bulan.

Danrem 143/HaluOleo, Kolonel Arm Dedi Nurhadiman, mengatakan pemberangkatan prajurit ini merupakan inisiasi Korem dan Polda Sultra dalam rangka pengamanan daerah perbatasan. Olehnya itu untuk mengawal keberangkatan prajurit ini diawali dengan doa bersama agar dalam menjalankan tugas diberikan kemudahan.

“Tentunya harapan kita pada prajurit dalam menjalankan tugasnya harus menguasai medan, disiplin, berbaur dengan masyarakat dan bisa mengajak masyarakat untuk tidak lagi mendengungkan, atau tidak lagi menggunakan pelintasan – pelintasan ilegal, penggunaan narkoba atau kegiatan-kegiatan yang sifatnya bisa mengganggu keamanan NKRI,” tegas Dedi Nurhadiman usai doa bersama.

Selain pengamanan perbatasan, tujuan pemberangkatan Prajurit TNI dari satuan Yonif 725 Woroagi itu juga dalam rangka menjalankan tugas menumbuhkan kesadaran nasional dan kesejahteraan masyarakat. Selama bertugas di Papua, Prajurit TNI 725/Woroagi juga akan dibantu dari satuan TNI Medan dan Jakarta.

“Sekalian kami mohon pamit dan doa kepada masyarakat Sultra, agar dalam menjalankan tugas di sana kami diberikan kesehatan dan keselamatan hingga bisa sampai kembali disini. Kami juga berharap kekompakan disertai rasa disiplin, loyalitas, serta tanggung jawab sehingga terhindar dari hal-hal yang bersifat negatif dan merusak citra satuan bisa tetap terjaga dengan baik,” ucap Danyonif 725/Woroagi, Letkol Inf Hendry Gintting dalam sambutannya.

Selain itu, Kapolda Sultra, Brigjen Pol Iriyanto SIK, mengatakan stabilitas nasional merupakan suatu kebutuhan utama bagi suatu negara untuk tumbuh dan berkembang, sehingga menjadi faktor utama yang harua senantiasa terjaga dan terpelihara.

“Namun pada kenyataan dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia yang kita cintai ini, masih senantiasa muncul kelompok-kelompok yang mudah terprovokasi, sehingga menciptakan suatu kondisi yang sangat mengganggu stabilitas keamanan nasional di negara kita tercinta. Salah satunya dikenal dengan nama kelompok kriminal bersenjata (KKB) di papua, kelompok ini muncul dengan tekad untuk memisahkan diri dari NKRI,” kata Iriyanto dalam sambutannya.

Ia berharap, dalam melaksanaakn tugas Satgas Pamtas RI-PNG bisa berjalan dengan lancar, damai dan tetap kondusif, sehingga bisa kembali dalam keadaan selamat dan sehat.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan