SULTRAKINI.COM: Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) resmi memblokir sejumlah platform digital pada Sabtu, 30 Juli 2022, salah satunya yaitu aplikasi layanan transaksi keuangan PayPal.
Akibat banyak pengguna situs dan aplikasi yang mencari cara untuk mengakses situs PayPal yang diblokir dengan cara menggunakan layanan VPN.
VPN atau Virtual Private Network adalah layanan yang memungkinkan pengguna untuk dapat mengakses situs secara pribadi melalu server jaringan lain. Dimana VPN berfungsi sebagai pengenkripsi lalu lintas internet pengguna dan menyamarkan identitas online atau dengan kata lain VPN merupakan perangkat ketiga yang dapat menghubungkan perangkat pengguna dengan situs atau layanan online.
Namun tahu kah kamu, tidak semua layanan VPN aman untuk digunakan, bisa saja dikarenakan aplikasi VPN gratisan saldo PayPal Anda terblokir.
Lantas apa saja kah bahaya dari penggunaan layanan VPN, dikutip dari akun IG Direktorat Tindak Pidana Sieber Bareskrim Polri berikut ini lima bahaya penggunaan layanan VPN:
- Mengancam keamanan perangkat, banyak aplikasi VPN gratis yang sudah terinfeksi oleh malware.
- Memperlambat jaringan internet, bahaya VPN gratisan bisa membuat kecepatan internet justru menurun
- Kuota internet dibatasi, pengguna hanya dapat mengakses internet dengan VPN menggunakan kuota tertentu, misalnya sebesar 2GB.
- Pemakaian IP untuk network endpoin, network endpoin sendiri bisa disebut sebagai penjualan bandwith.
- Bocornya data dan alamat IP, berdasarkan studi dari CSIRO hampir sekitar 84 persen VPN gratis akan membuka IP pengguna dengan gamblang parahnya lagi, 60 persen diantaranya berani membocorkan permintaan DNS.
Selain itu, dari hasil riset yang dilakukan pada 2019 menunjukkan sebanyak 18 persen VPN yang diuji mengandung potensi malware atau virus, 85 persen mengizinkan fungsi yang dapat membahayakan privasi pengguna dan 25 persen mengekspos lalu lintas pengguna yang artinya, jika kamu bertransaksi PayPal melalui VPN, kemungkinan besar perangkat kamu bisa dimasuki malware, atau bahkan akun PayPal kamu berpotensi untuk diretas. (B)
Laporan: Wa Ode Rezki Nurdianti
Editor: Sarini Ido
