60 Persen Pekerja di Sultra Tamatan SMP

  • Bagikan
Persentase penduduk bekerja di SSultra menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan 2017–2019. (Foto:Wa Rifin/SULTRAKINI.COM).
Persentase penduduk bekerja di SSultra menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan 2017–2019. (Foto:Wa Rifin/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara, Mohammad Edy Mahmud, mengatakan penyerapan tenaga kerja di Sultra hingga Februari 2019 didominasi penduduk yang berpendidikan rendah, yaitu tamatan SMP ke bawah sebanyak 60,09 persen, terdiri dari tamatan SD ke bawah sebanyak 463.949 orang dan SMP 215.595 orang.

“Per Februari 2019 penduduk yang bekerja berpendidikan tinggi yakni Diploma ke atas hanya 220.708 orang atau 8,47 persen dari jumalh tenaga kerja yang ada di Sultra,” kata, Edy, Jumat (5/7/2019).

Lanjut Edy, dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja yang meningkat adalah mereka yang berpendidikan universitas 2,11 persen, SMK 0,66 persen dan Diploma I/II/II 0,34 persen.

“Sementara penurunan persentase terjadi pada penduduk bekerja dengan pendidikan SD ke bawah (4,61 persen poin) dan SMA (1,50 persen poin). Khusus pada jenjang SMP, secara persentase tidak mengalami perubahan, namun secara agregat mengalami kenaikan sebanyak 1.274 orang,” ucap Edy.

Dari seluruh penduduk bekerja di Sultra, status pekerjaan utama yang terbanyak
pada Februari 2019 adalah sebagai buruh/karyawan/pegawai sebnayak 32,31 persen. Diikuti status berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/buruh tidak dibayar 20,08 persen, status berusaha sendiri 19,96 persen dan pekerja keluarga/tidak dibayar 19,77 persen. Sementara itu, penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap/dibayar memiliki persentase yang paling kecil yaitu sebesar 3,62 persen.

“Dalam setahun terakhir, persentase penduduk bekerja dengan status buruh/karyawan/pegawai, berusaha sendiri, dan pekerja keluarga/tidak dibayar mengalami kenaikan, dimana persentase kenaikannya masing-masing sebesar 1,72 persen poin, 0,80 persen poin, dan 0,09 persen poin. Untuk persentase penduduk bekerja yang mengalami penurunan adalah berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar (1,47 persen poin), pekerja bebas (0,84 persen poin) dan berusaha dibantu butuh tetap/dibayar (0,29 persen poin),” jelas Edy.

Berdasarkan lapangan pekerjaan utama, penduduk bekerja di Sultra paling banyak adalah kategori A (Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan) sebesar 37,1 persen, disusul oleh kategori G (Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor) sebesar 17,12 persen dan kategori C (Industri Pengolahan) sebesar 9,74 persen.

“Selama Februari 2018 sampai Februari 2019, dua lapangan usaha yang mengalami
peningkatan persentase penduduk yang bekerja terbesar adalah kategori G (Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor) sebesar 1,12 persen poin, dan kategori,” tutupnya.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan