8 Desa di Konawe Diduga Korupsikan DD

  • Bagikan
Kajari Konawe, Jaja Raharja. (Foto: Istimewa)
Kajari Konawe, Jaja Raharja. (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Dana desa di delapan desa Kabupaten Konawe diduga dikorupsikan. Kejaksaan Negeri Konawe kini menyelidiki kasus tersebut bersama dengan panitia khusus dari Inspektorat.

“Kami menerima beberapa surat pengaduan. Ada yang langsung datang ke kami, ada yang berkirim surat terkait adanya penyimpangan di beberapa desa. Kita akan lakukan telaah, nanti kasi Intel yang melakukan telaah. Apakah temuan terhadap laporan penelitian dari Inspektorat ini layak atau tidak untuk kita tindak lanjuti,” jelas Kajari Konawe, Jaja Raharja, Rabu (24/7/2019).

Jaja Raharja menjelaskan, pihaknya akan menindaklanjuti aduan tersebut. Apabila kerugian negara senilai satu atau dua juta rupiah, kata dia, sebaiknya segera dikembalikan ke kas desa selama jangka waktu diberikan 60 hari setelah terbitnya hasil pemsus.

Kejari Konawe akan melakukan pemberdayaan selaam penyimpangan yang terjadi di desa bersangkutan bukan bagian dari unsur kesengajaan atau murni ketidakpahaman aparat desa terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan. Misalnya, yang bersangkutan keliru mengenai harga perkiraan sendiri yang berakibat selisih satu atau dua juta rupiah ataupun adanya kekurangan volume pekerjaan.

“Tetap keuangan negara harus kembali. Kalau itu memang layak dikembalikan ke kas desa kembalikan ke kas desa, apabila dalam kurun 60 hari pihak bersangkutan tidak menindaklanjuti hasil pemsus tersebut, pihak Kejari pastikan akan melakukan penegakan hukum. Kecuali, kalau nanti ditemukan pekerjaan fiktif, kerugian negaranya signifikan tetap kita ambil langkah penegakan hukum,” tegasnya.

Informasi dihimpun Sultrakini.com, delapan desa diduga terjadi penyimpangan dana desa, yakni Lasada (Kecamatan Asinua), Tombawatu (Kecamatan Kapoiala), Sambaraasi (Kecamatan Kapoiala), Andadowi (Kecamatan Sampara), Kasumewuho (Kecamatan Wawotobi), Aleuti (Kecamatan Padangguni), Arubia Jaya (Kecamatan Abuki), dan Waturai (Kecamatan Wonggeduku Barat).

Laporan: Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan