Acara Panen Raya Pemkot Kendari Disambut Keluhan Petani

  • Bagikan
Panen jagung Pemeritah Kota Kendari di Kelurahan Lalodati, Kecamatan Puuwatu. (Foto: Didul Interisti/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Luas lahan pertanian jagung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mencapai 95,2 hektar dari yang ditargetkan 107 hektar. Dengan luas lahan tersebut, ternyata petani jagung di Kota Kendari masih ditimpa banyak hambatan dalam bercocok tanam.

Hambatan utama yang dihadapi petani, yakni kerasnya tanah yang diolah menjadi lahan pertanian. Sementara dalam pengolaan lahan para petani hanya bermodalkan peralatan manual.

“Untuk itu dibutuhkan peralatan modern dalam pengelolaan lahan pertanian sehingga waktu yang diperlukan relatif lebih singkat,” jelas Salah Seorang Kelompok Tani, Safiuddin, di acara panen raya jagung di Kelurahan Lalodati, Kecamatan Puuwatu, Kamis (12/10/2017).

Ia mengaku, diperlukan waktu hingga sebulan untuk mengolah lahan sebelum siap ditanami. Padahal  menggunakan peralatan modern, pengolahan lahan hanya sampai dua minggu. “Peralatan saat pertumbuhan tanaman dan pasca tanam juga diperlukan,” jelasnya.

Selain itu, tingkat keasaman tanah juga sangat tinggi. Dengan kondisi demikian perlu pengapuran tanah sebelum dilakunan penanaman. “Tentu itu membutuhkan tambahan biaya kalau lahannya lebih luas,” jelasnya.

Kurangnya sumber air juga menjadi penghambat para petani. Akibatnya, petani harus membeli air untuk mencukupi kebutuhan lahan mereka.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra berjanji mengakomodir keluhan petani. Namun, untuk realisasinya setelah proses pengajuan penganggaran di instansi terkait.

“Silahkan mengajukan kebutuhannya melalui dinas pertanian. Nanti akan dianggarkan di tahun berikutnya,” jelasnya.

Untuk diketahui, produksi jagung di Kendari mencapai 3.468 ton dengan rata-rata produktivitas enam ton setiap hektar pada 2016. Sedangkan untuk lahan potensial pertanian yang belum digarap mencapai 14.566 hektar.

(Baca juga: Jumlah Petani Menurun, Sultra Butuh Petani Muda)

(Baca juga: Hari Tani Nasional, Petani di SLI Mulai Bersahabat dengan Cuaca dan Iklim)

Laporan: Didul Interisti

  • Bagikan