Ada 1.231 ODP di Buton, La Bakry: Buton Masih Aman

  • Bagikan
Suasana rapat koordinasi kepala daerah se-Sulawesi Tenggara melalui video conference. (Foto: Ist).

SULTRAKINI.COM: BUTON – Data Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Buton pada Jumat (3/4/2020), sebanyak 1.231 warga Buton masuk dalam Orang Dalam Pemantauan (ODP), 28 Pasien Dalam Pemantauan (PDP), dan 339 orang selesai dipantau.

Bupati Buton, La Bakry, mengatakan 1.231 ODP tersebut merupakan dominasi mahasiswa yang kuliah di wilayah barat, seperti Jakarta, Makassar, Kendari yang pulang kampung.

“Semuanya sudah dipantau oleh Satuan Gugus bersama TNI-Polri,” kata La Bakry pada rapat koordinasi bersama walikota/bupati se-Sulawesi Tenggara melalui video conference dengan Gubenur Sultra, Ali Mazi membahas penanganan dan pencegahan Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 pada Jumat (3/4/2020).

“Alhamdulillah, Buton masih aman dari virus corona. Kami bersama forkpimda bahu-membahu melakukan tindakan pencegahan dan menangkal Covid 19 ini. Tentu saja dengan tetap berpatokan arahan Presiden dan imbauan Gubernur Sultra. Buton juga telah membentuk satgas penanganan Covid-19 bekerjasama TNI-Polri dan seluruh pihak terkait,” tambahnya.

Didampingi Sekda Buton, La Ode Zilfar Djafar, La Bakry mengaku setiap mahasiswa atau siapapun yang datang dari daerah terinfeksi dijemput di pelabuhan atau perbatasan lalu diperiksa dan dipantau setiap hari selama masa karantina yaitu 14 hari sesuai dengan protokoler yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.

Pemerintah Kabupaten Buton juga menyediakan pos pengaduan dan pos jaga yang tersebar di semua kecamatan, termasuk di semua jalur masuk di wilayah Kabupaten Buton. Pos Induk dipusatkan di eks Kantor Bupati Buton.

“Ada 7 titik pos termaksud 14 puskesmas yang tersebar di 7 kecamatan di wilayah Kabupaten Buton. Pemkab Buton juga melakukan sosialisasi pada masyarakat untuk menghindari covid dan mencegah baik dengan perorangan ataupun dengan soundsistem di jalan-jalan pelosok pedesaan, kami menyediakan tempat-tempat isolasi sehubungan dengan penanganan Corona,” jelas La Bakry.

Pemerintahan Kabupaten Buton juga telah melakukan pergeseran anggaran, serta memberikan tambahan instetif pada tenaga medis sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. Selain itu, kata La Bakry, bagi masyarakat yang masuk dalam pemantauan diberi suplemen untuk meningkatkan vitalitas tubuh.

Pemkab Buton bersama Polres dan TNI telah melakukan penyemprotan disinfektan di tempat umum seperti pasar, perkantoran, sekolah, sarana ibadah dan rumah yan dianggap punya potensi bersarangnya virus tersebut.

Sementara itu dalam kesempatan tersebut, Gubenur Sultra Ali Mazi, berharap agar bupati dan wali kota segera untuk mengambil-langkah yang cepat dan tepat dalam penanganan Virua Corona dengan tetap berkoordinasi dengan pemrintah Provinsi Sultra.

Laporan: Aisyah Welina

  • Bagikan