Agustus 2019, Nilai Ekpor Sultra Turun 25,40 Persen Meski Volume Naik 90,74 Persen

  • Bagikan
Grafik Perkembangan Ekspor Sultra Agustus 2019. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
Grafik Perkembangan Ekspor Sultra Agustus 2019. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Agustus 2019 mengalami penurunan sebesar 25,40 persen dibanding Juli 2019 yaitu dari US$150,11 juta menjadi US$111,99 juta. Sedangkan volume ekspor tercatat naik 90,74 persen dibanding Juli 2019 yaitu dari 579,99 ribu ton menjadi 1.106,25 ribu ton.

Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud, mengatakan perkembangan nilai ekspor langsung Sultra pada Agustus 2019, mengalami penurunan 25,25 persen dibanding Juli 2019, yaitu dari US$119,59 juta menjadi US$89,40 juta. Sedangkan, volumenya naik 93,35 persen dari 567,93 ribu ton pada Juli 2019 menjadi 1.098,11 ribu ton pada Agustus 2019.

“Secara kumulatif total ekspor Sultra Januari-Agustus 2019 tercatat US$ 1.034,45 juta atau naik 51,50 persen dibanding periode yang sama tahun 2018. Begitu pula dengan volume ekspor kumulatif Januari-Agustus 2019 mengalami kenaikan 16,39 persen dibanding Januari-Agustus 2018 yaitu dari 6.042,91 ribu ton menjadi 7.033,09 ribu ton,” jelas Edy, Selasa (1/10/2019).

Ekspor Sultra Agustus 2019 didominasi oleh kelompok komoditi besi dan baja dengan nilai US$79,63 juta; selanjutnya kelompok komoditi bijih, kerak, dan abu logam diurutan kedua dengan nilai US$31,29 juta; dan kelompok komoditi ikan dan udang diurutan ketiga dengan nilai US$0,68 juta.

“Kenaikan terbesar ekspor Sultra Agustus 2019 dibanding Juli 2019 terjadi pada komoditi bijih, kerak dan abu logam senilai US$31,29 juta (110,04 persen),” ujar Edy.

Negara tujuan ekspor utama Sultra Agustus 2019 yaitu Tiongkok, India, Taiwan, Korea Selatan, dan Amerika Serikat masing-masing dengan nilai US$102,27 juta, US$5,14 juta, US$2,06 juta, US$1,66 juta, dan US$0,45 juta. Peranan kelima negara tersebut mencapai 99,64 persen dari total ekspor Sultra pada periode Agustus 2019.

“Selama periode Januari-Agustus 2019, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor utama terbesar dengan nilai US$845,38 juta (81,72 persen), diikuti India dengan nilai US$121,37 juta (11,73 persen), dan Taiwan dengan nilai US$26,85 juta (2,60 persen),” katanya.

Ekspor Sultra menurut sektor ekonomi pada Agustus 2019 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar US$80,41 juta (71,81 persen), sektor pertambangan US$31,28 juta (27,94 persen), dan sisanya sektor pertanian US$0,29 juta (0,26 persen).

Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor dari Januari-Agustus 2019, ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 80,99 persen, ekspor produk pertambangan 18,80 persen dan sisanya 0,21 persen adalah kontribusi dari ekspor produk pertanian.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan