SULTRAKINI.COM: Ahli kimia dari Universitas Halu Oleo (UHO) membuat pemurnian minyak nilam melalui teknik filtrasi sederhana guna membantu masyarakat yang selama ini melakukan suling konvesional, sehingga dapat meningkatkan kualitas minyak nilam yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai jual.
Teknik filtrasi itu diperkenalkan pertama kali kepada masyarakat penghasil minyak nilam di Desa Awalo Kecamatan Benua Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
“Ini teknologi sederhana dan murah. Bahan-bahan yang digunakan pun mudah didapat di pasar,” jelas ahli kimia anorganik UHO, Dr Alimin yang juga bertindak sebagai ketua tim kegiatan yang dibungkus dalam pengabdian kepada masyarakat kepada SultraKini.com, Jumat (1 Oktober 2021).
Menurut Alimin, masalah yang dihadapi petani nilam, terutama di desa Awalo adalah rendahnya kualitas produksi minyak nilam hasil penyulingan konvensional masyarakat setempat. Penampakannya warna cokelat tua, belum memenuhi baku mutu minyak nilam sesuai SNI 06-2385-2006 yakni minyak nilam yang berkualitas diindikasikan dengan penampakan warna yang kuning dan jernih.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka tim pengabdi akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat atau petani nilam yaitu pelatihan teknik filtrasi (penyaringan) sederhana berbasis arang aktif-bentonit menggunakan prinsip adsorpsi.
Mengingat bahwa penyulingan konvensional di desa Awalo menggunakan kayu sebagai bahan bakar dalam proses penyulingan maka suhu dan tekanan pada saat proses penyulingan relatif sukar dikontrol sehingga akan berpengaruh pada kualitas produk minyak nilam yang dihasilkan.
Untuk mengatasi masalah tersebut maka tim pengabdian UHO dari Fakultas MIPA yang diketuai Dr Alimin dan beranggotakan Prof. Dr.Hj. Mashuni, S.Si. M.Si. (ahli kimia analitik), Halimahtussaddiyah R, S.Si.,M.Si (kimia analitik), Dr. H. Thamrin Azis, M.Si (kimia lingkungan), Dr Halimahtussaddiyah R, S.Si.,M.Si (kimia analitik), dan Dr. Eng. La Agusu, S.Si., M.Si (fisika material basah) dibantu mahasiswa La Ode Muh Darusman telah membantu masyarakat/petani nilam untuk mengelola lebih lanjut minyak nilam hasil penyulingan konvensional tersebut dengan tetap menjaga keberlanjutan usaha penyulingan konvensional.
Pengelolaan lebih lanjut minyak nilam yang diajarkan adalah melalui teknik filtrasi (penyaringan) sederhana menggunakan prinsip adsorpsi yang berbasis arang aktif bentonit , silika, karbon aktif, dan mangan yang mudah diperoleh secara komersial di Kota Kendari.
Tim PKM UHO melakukan pendekatan berupa pelatihan dan pendampingan mengenai penyulingan minyak nilam dengan teknik filtrasi kepada masyarakat/petani nilam di desa Awalo sehingga akan dihasilkan minyak nilam berkualitas tinggi yang memenuhi baku mutu SNI 06-2385-2006. Minyak nilam tersebut selanjutnya dikemas dengan kemasan yang menarik lalu dipasarkan secara online (daring).
Pelatihan dilaksanakan di Balai Desa Awalo pada Minggu (19 September 2021) melibatkan Kelompok Tani Nilam yang dipimpin langsung kepala desa sekaligus ketua kelompok tani nilam, Hamid MMG.
Hamid sangat berterima kasih atas tawaran teknologi sederhana penyaringan minyak nilam hasil suling secara konvensional masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas minyak nilam yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai jual minyak nilam.
Puas dengan bantuan tersebut, Kades Awalo kembali meminta kesediaan Tim PKMI UHO-2021 pada Kamis (30 September 2021) untuk berdiskusi secara virtual dengan Kepala BPP Kecamatan Benua, Takim Ali, S.Pt dan langsung berdiskusi secara virtual dengan Dr. Alimin sebagai ketua TIM PKMI tersebut.
Senada dengan Kades, Kepala BPP Benua pun sangat mengapresiasi tawaran teknologi penyaringan (filtrasi) sederhana tersebut karena bahannya mudah diperoleh di toko filter yang berada di Kota Kendari serta mudah diaplikasikan dan dilakukan oleh masyarakat.
Rencananya, Kepala BPP Benua akan mesosialisasikan dan mengaplikasikan di kelompok tani nilam lainnya di wilayah Kecamatan Benua.
Hari yang sama, (Kamis, 30 September 2021) bertepatan dengan panen raya nilam yang dihadiri Wakil Bupati Konsel, Kadis Pertanian dan Perkebunan serta Hortikultura, Camat Benua dan jajarannya, Kades Awalo dan kelompok Tani Desa Awalo.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Konsel, Rasyid, juga menyampaikan terima kasih kepada Tim PKMI- UHO 2021 di Desa Awalo yang diketua Dr. Alimin. Menurutnya, alat penyaringan (filtrasi) sederhana ini adalah sentuhan teknologi yang sangat menjanjikan yang dapat meningkatkan kualitas minyak nilam hasil sulingan konvensional masyarakat Awalo sehingga pada akhirnya akan meningkatkan nilai ekonomis atau nilai jual minyak nilam Awalo.
Sementara itu, menurut Dr Alimin, kendala sekaligus tantangan ke depan bagi kelompok tani nilam adalah mengenai pemasaran dan persaingan harga pasar. Untuk itu, pihaknya telah merancang kegiatan serupa di tahun depan yang berlokasi di Kecamatan Benua tentang strategi pemasaran minyak nilam hasil pemurnian dengan teknik filtrasi sederhana secara online.
Hal ini telah didiskusi dengan Kepala BPP Benua Takim Ali, dan Kades Awalo Hamid MMG.
Selain kegiatan tersebut, kegiatan serupa juga dilakukan tim pengabdian kepada masyarakat mandiri oleh tim yang sama tetapi diketuai oleh Dr. Eng. La Agusu, S.Si., M.Si pada hari Minggu (26 September 2021) di Desa Lambandia kecamatan Basala- Konsel ikut dihadiri Ketua Kelompok Tani Nilam Lambandia Kecamatan Basala, Saleng, Kades Lambandia Muh. Ruslan.
Kesan masyarakat Lambadia identik dengan kesan masyarakat Awalo, mereka sangat bersyukur atas pelatihan yang dilakukan pihak UHO tersebut.
Editor: M Djufri Rachim