AJI dan IJTI Soroti Pernyataan Danlanud Haluoleo Sebut Wartawan Berpotensi Ditunggani Teroris

  • Bagikan
Zainnal Ishak (kiri) dan Asdar Zhula. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Komandan Lanud Haluoleo Kendari, Kolonel Pnb Muzafar mengeluarkan pernyataan yang dinilai berlebihan dengan menyebut wartawan berpotensi ditunggangi teroris, ketika akan meliput kedatangan tenaga kerja asing (TKA) yang sempat ditolak sejumlah elemen masyarakat. Hal inipun mendapat sorotan dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kendari dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulawesi Tenggara.

Menurut Ketua AJI Kota Kendari, Zainnal Ishak, pernyataan Danlanud Haluoleo sangat disayangkan dan berlebihan telah mencurigai wartawan yang akan meliput kedatangan TKA di Bandara Haluoleo beberapa waktu lalu. Ia menilai, wartawan hanya berusaha mendapatkan informasi dengan cara berimbang dan akurat tanpa konflik kepentingan.

“Saya memahami jika ada soal kekhawatiran dari Danlanud, tetapi saya rasa kekhawatiran dengan menyebut wartawan berpotensi ditunggangi teroris itu sangat berlebihan. Kami pastikan, setiap jurnalis yang melakukan peliputan saat itu bekerja secara independen tanpa ada intervensi dari pihak lain,” ucap Zainal dalam konferensi persnya, Senin (6/7/2020).

Sementara itu, Ketua IJTI Sultra, Asdar Zhula, menegaskan Danlanud harus mengklarifikasi pernyataannya tersebut.

“Kita hargai juga upaya Danlanud ingin menjaga kawasan militernya. Tetapi kenapa harus dialamatkan kepada jurnalis terkait kekhawatiran itu. Kami meminta agar Danlanud Haluoleo segera mencabut pernyataan tersebut dan membuat klarifikasi,” ujar Asdar.

Sejumlah wartawan sebelumnya hendak memasuki kawasan Bandara Haluoleo untuk meliput kedatangan TKA gelombang kedua pada Selasa (30/6/2020), namun dilarang oleh TNI AU di pos jaga.

Dikatakan oleh Danlanud Haluoleo terkait hal tersebut bahwa ia melakukan pelarangan kepada wartawan sebab ada kekhawatiran terdapat oknum atau teroris yang menyelinap masuk ikut ke kawasan tersebut. Untuk itu pihaknya tidak ingin mengambil risiko tinggi. (C)

(Baca juga: Terkait Kedatangan TKA, TNI AU Larang Wartawan Masuk Area Bandara Haluoleo)

Laporan: Riswan
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan