Akibat Covid-19 Ekonomi Sultra Triwulan 1-2020 Minus 8,18 Persen

  • Bagikan
Pertumbuhan Ekonomi Sultra Triwulan 1-2020 (Foto: Istimewa).

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Bandan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara menyampaikan kondisi perekonomian Sultra triwulan I-2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 31,55 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 22,76 triliun.

Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud, mengatakan pertumbuhan ekonomi Sultra triwulan I-2020 dibanding triwulan IV 2019 (q-to-q) mengalami kontraksi sebesar minus 8,18 persen. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan negatif yang terjadi pada hampir seluruh lapangan usaha akibat faktor musiman pada lapangan usaha pertanian dan dampak wabah Covid-19.

Pada triwulan 1-2020 pertumbuhan positif terjadi pada lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 4,84 persen, Informasi dan Komunikasi sebesar 2,38 persen, Jasa Pendidikan sebesar 0,24 persen dan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Lain sebesar 0,96 persen.

“Sedangkan pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Industri Pengolahan dipengaruhi adanya peningkatan aktivitas industri pengolahan logam dasar terutama ferro nikel,” kata Edy, Selasa (5/5/2020).

Dari sisi pengeluaran, ekonomi Sultra triwulan I-2020 terhadap triwulan IV-2019 (q-to-q) mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan negatif yang terjadi pada semua komponen pengeluaran, dimana kontraksi terdalam terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar minus 28,85 persen.

Diikuti Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar minus 13,59 persen, Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar minus 10,84 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar minus 6,88 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar minus 1,83 persen.

“Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB juga tercatat mengalami kontraksi sebesar minus 15,96 persen,” ujar Edy.

Jika dibandingkan triwulan I-2020 ekonomi Sultra tumbuh 4,37 persen melambat dibandingkan triwulan I-2019 sebesar 6,39 persen. Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 9,67 persen, diikuti Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 8,86 persen serta Industri Pengolahan sebesar 8,70 persen.

“Tingginya pertumbuhan lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Lain didorong meningkatnya jumlah pasien dan sarana kesehatan dari tahun 2019 serta peningkatan anggaran kesehatan sebagai dampak pencegahan penyebaran Covid 19,” ungkap Edy.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2020 sebesar 4,37 persen. Pertumbuhan terjadi pada beberapa komponen dimana pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa sebesar 25,88 persen, diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 5,07 persen, dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 2,83 persen.

Sedangkan Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi masing-masing sebesar minus 3,04 dan minus 0,14. Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai faktor pengurang dalam PDRB tercatat tumbuh positif, yaitu sebesar 22,78 persen.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan