SULTRAKINI.COM: KENDARI – Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan (AKPN) Kendari dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Dharma Bharata (STIE DB) Kendari dilebur menjadi Institut Dharma Bharata (IDB) Group.
Ketua Yayasan Dharma Bharata, Armayudha, mengatakan keluarnya izin IDB Group merupakan sebuah amanah dari pemerintah dan masyarakat Indonesia. Maka rasa syukur harus dibarengi dengan semangat bekerja dan berkarya lebih, karena ini sebuah big challenge, adapun waktu tempuh keluarnya SK penggabungan ini yaitu selama satu tahun.
“SK penggabungan sudah keluar dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) sejak tanggal 18 Oktober 2022 dan per hari ini, Rabu 26 Oktober 2022 telah resmi di gabungkan, dan diikut sertakan dengan pelantikan rektor baru yang menyandang gelar rektor pertama yang akan memimpin IDB Group,” ujar Armayuda, Rabu (26 Oktober 2022).
Dia, menuturkan bahwa institute ini dibangun untuk berkontribusi bagi Mayarakat Indonesia melalui Tridarma Perguruan Tinggi. Selanjutnya IDB bekerjasama dengan seluruh stakeholder guna meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan meningkatkan daya saing pendidikan.
Rektor IDB Group, Dwi Kartika Prananingrum, menyampaikan dalam kepemimpinannya periode 2022-2026 institute akan lebih maju, inovator, inovasi sesuai dengan Tridarma Perguruan Tinggi.
Tidak hanya itu, rektor muda ini juga akan memberikan beasiswa bagi calon mahasiswa baru yang berasal dari keluarga kurang mampu dengan syarat membawa SK tidak mampu.
“IDB terdiri dari lima program studi, untuk S1 ada tiga prodi yakni Akutansi dan ada dua penambahan Prodi baru yakni Manajemen dan Admistrasi Publik, di tambah dengan Prodi dari AKPN yaitu Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhanan untuk Strata 3 (D3),” ujar Dwi Kartika.
Pada prodi baru yakni S1 Manajemen dan Admistrasi Publik, akan diadakan penerimaan Mahasiswa Baru (Maba) melalu jalur umum ataupun beasiswa, per jurusan disediakan 30 orang penerima beasiswa.
“Kami ada program keluarga yang kurang mampu jadi kita kasih gratis SPP cuman membayar iuran bulanan. Pendaftaran hanya Rp200 ribu, harusnya kalau masuk umum itu SPP Rp2,5 juta tapi kalau beasiswa SPP tidak ada hanya bayar iuran Rp150 ribu perbulan, jadi siapapun yang minat silahkan mendaftar,” ungkapnya.
Dikesempatan yang sama, Asisten III, Bidang Administrasi Umum, Sukanto Toding, menyebutkan IDB Group harus memiliki tiga faktor utama sehingga penggabungan dua perguruan tinggin ini tumbuh sehat yaitu harus dikelolah dengan majemen yang baru, memiliki telenta baru adanya sarana dan prasaran serta sehat secara finansial.
“Penggabungan ini merupakan langka yang bagus untuk menjadikan perguruan tinggi lebih sehat sesuai rencana strategi DIKTI dengan tujuan melahirkan mutu layanan pendidikan, serta peningkatan perguruan tinggi berkelas, dan juga merasionalkan jumlah perguruan tinggi,” ujar Sukanto. (B)
Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin