Akses Jalan Menuju Terminal Petikemas Kendari New Port Rusak Parah

  • Bagikan
Kondisi jalan menuju Pelabuhan Terminal Petikemas Kendari New Port rusak parah. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sulawesi Tenggara dan sopir truk kontainer mengeluhkan akses jalan menuju Terminal Petikemas Kendari New Port rusak parah. 

Akses jalan masuk Terminal Petikemas Kendari New Port tersebut merupakan jalan utama menuju terminal. Namun mengalami kerusakan bagaikan kubangan di musim hujan. Hal itu sangat mengganggu aktivitas pengangkutan logistik yang akan menuju maupun keluar Terminal. Bahkan, dinilai sangat merugikan para jasa pengurusan transportasi (JPT) dan sopir yang selalu mengangkut barang logistik.

Wakil Ketua Umum DPW ALFI Sultra, Abd. Rahim Nabok, mengatakan kerusakan jalan yang jaraknya hampir satu kilometer mulai dari pintu gerbang masuk Pelabuhan Bungkutoko sampai pintu gerbang terminal tersebut kondisinya rusak parah. 

“Sudah banyak pengusaha jasa transportasi yang mengeluhkan soal jalan rusak ini, masalahnya banyak menimbulkan kerusakan di mobil-mobil pengangkut logistik utamanya pada sparepart dan harga kerusakan itu tidak sebanding dengan income (pendapatan) yang ada, malahan pas-pasan,” ucap Abd. Rahim Nabok, Minggu (14/6/2020).

Kata Rahim, seharusnya pemerintah menyediakan fasilitas yang memadai khususnya jalan yang layak dan baik-menuju terminal, sebab hal tersebut menyangkut kebutuhan hajat orang banyak di Provinsi Sultra, bukan hanya kebutuhan segelintir orang saja. 

“Kita ini sebagai pemakai jasa perusahaan transportasi senantiasa hanya menginginkan fasilitas atau jalan yang memadai, utamanya jalan menuju terminal dan jalan menuju gudang-gudang penerimaan logistik, lagi pula ini bukan hanya kebutuhan perorang, tapi kebutuhan umum,” jelas pemilik PT Arnida Mitra Sejati itu. 

Menurutnya, kerusakan jalan itu sudah sejak lama dirasakan oleh para pengusaha dan sopir, utamanya kerusakan di mobil-mobil pengangkutan yang beroperasi di Terminal. Namun sampai saat ini belum ada perbaikan dari pemerintah setempat. Bahkan, pihaknya sudah mempertanyakan masalah tersebut kepada PT Pelindo, tetapi belum juga ada tanggapan. 

“Kita juga sudah bersurat ke Pelindo mempertanyakan soal kerusakan jalan ini, tapi belum ada tanggapan,” ujarnya. 

Ia berharap, Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat yang berwewenang soal jalan itu atau semacamnya untuk segera melakukan perbaikan jalan, sebelum menimbulkan korban kecelakaan.

“Kami berharap pemerintah kota, provinsi ataupun pemerintah pusat bisa memperbaiki kerusakan jalan ini, karena ini demi kelancaran arus barang masuk dan keluar di beberapa kabupaten dan kota di Sultra,” tambahnya.

Kondisi jalan menuju Pelabuhan Terminal Petikemas Kendari New Port rusak parah. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

Syahril, Udin, dan Solihin selaku sopir mobil kontainer pengangkut logistik ditemui Sultrakini.com di lokasi terminal mengeluhkan kerusakan jalan tersebut. Pasalnya, mereka kerap membawa muatan dalam mobil dengan kapasitas berat, itu sangat berbahaya ketika melalui jalan yang tidak memadai atau rusak seperti jalan menuju Terminal Petikemas Kendari New Port.

“Parah sekali, kalau kita bawa mobil itu setengah mati sekali, apalagi kita punya muatan ini banyak, puluhan ton,” terang Syahril.

Dikala musim hujan, kata dia, jalannya seperti kubangan air dan ketika musim kemarau di jalanan banyak debu. 

“Malahan kita sopir pernah diomelin sama warga yang lewat di situ karena banyak debunya kalau musim kemarau. Waktu musim kemarau tahun lalu juga pernah diblok ini jalannya karena banyak debunya, mengganggu warga,” sambung Syahril.

Sementara Udin mengaku nyaris mengalami kecelakaan di jalan masuk terminal itu. Ban mobilnya tertanam lumpur yang ada di kubangan jalan rusak.

“Untung saja itu hari ada teman yang bantu, mau diapa kita mau hindari satu lubang ada yang lain lagi lubang rusak,” ucapnya kesal. 

Pantauan Sultrakini.com, jalanan masuk Terminal Petikemas Kendari New Port terdapat dua jalur, yakni jalur masuk dan keluar, namun belum teraspal. Tetapi, kini tinggal satu jalur yang bisa diakses oleh kendaraan roda empat akibat jalan rusak itupun kondisinya tidak memadai untuk dilalui kendaraan . 

Beberapa lubang di jalan yang bisa diakses pun mulai terbentuk akibat gerusan air hujan, ditambah lagi kerap dilalui kendaraan berat semakin memperdalam lubang dan membuat jalan semakin licin. (B)

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan