Akses Makin Banyak, Jumlah Kunjungan Wisman Melonjak

  • Bagikan
Akses Makin Banyak, Jumlah Kunjungan Wisman Melonjak

SULTRAKINI.COM:JAKARTA – Menteri Pariwisata Arief Yahya boleh tersenyum. Upaya menjaring wisatawan mancanegara makin menunjukkan progres positif. Kegetolan Menteri Pariwisata yang mantan Dirut PT Telkom ini dalam melobi airlines, airports, air navigation, Kemenhub, KemenPUPR, makin berdampak serius.

Kemudahan akses dan konektivitas itu makin terasa tampak hasilnya. “Tapi saya belum bisa tidur! Kenaikan 22,4 persen itu masih di bawah proyeksi yang ditargetkan Presiden Jokowi 25%,” aku Menpar Arief Yahya. 

Lalu apa yang mau dikejar untuk menembus target growth 25%? Menpar Arief menyebut: deregulasi! “Permudah akses masuk berwisata ke Indonesia. Aturan yang banyak menjerat harus diperbaiki, agar lebih banyak wisman yang masuk,” kata dia. 

Dia mencontohkan cruise, atau kapal pesiar yang masih belum optimal. Jika cruise bisa mendapat kemudahan, maka percepatan itu akan lebih terasa impactnya. “Kita punya potensi yang besar, di pariwisata, tapi performansinya masih belum optimal,” ujar Arief Yahya. 

Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data tentang jumlah kunjungan wisman selama Juni 2017. Angkanya mencapai 1,13 juta.

Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, angka itu merupakan lompatan signifikan. Sebab, jumlah wisman selama Juni 2017 melonjak 31,61 persen dibanding Juni 2016 yang mencapai  857,65 ribu.

Akumulasi jumlah kunjungan wisman selama  selama semester I 2017 (Januari-Juni) juga menunjukkan progres signifikan. Sepanjang semester I 2017, jumlah wisman mencapai 6,48 juta atau naik 22,42 persen dibanding periode yang sama pada 2016 yang mencapai angkat 5,29 

Lonjakan jumlah wisman juga berimbas ke Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang. TPK selama Juni 2017 mencapai rata-rata 51,02 persen atau naik 2,39 poin dibandingkan dengan TPK Juni 2016 yang tercatat sebesar 48,63 persen. 

“Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel klasifikasi bintang di Indonesia selama Juni 2017 tercatat sebesar 1,92 hari, terjadi kenaikan 0,08 poin jika dibandingkan keadaan Juni 2016,” ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam rilis di Jakarta, Selasa (1/8).

BPS juga mencatat kunjungan wisman reguler melalui 19 pintu utama pada Juni 2017 mengalami kenaikan 16,17 persen dibandingkan Juni 2016. Lonjakan tertinggi terjadi di Bandara Sam Ratulangi Manado yang mencapai 261,24 persen.

Kecuk -panggilan Suharyanto- mengatakan, penerbangan langsung Manado-Tiongkok telah membuat lonjakan jumlah wisman melalui Bandara Sam Ratulangi. “Peningkatan wisman karena direct flight Manado-China, ada juga penerbangan charter meningkatkan pasar,” tuturnya.

Bahkan wisman melalui Pos Lintas Batas (PLB) pun mengalami lonjakan luar biasa. Selama Juni 2017, ada 162,78 ribu wisman crossborder yang masuk Indonesia atau meningkat 671,67 persen dibandingkan Jini 2016 yang hanya 21,09 ribu. 

Wisman pelintas batas selama Juni 2017 juga meningkat dibanding Mei. Peningkatannya mencapai 10,81 persen. 

Suharyanto juga memerinci, dari 1,13 juta wisman yang berkunjung ke Indonesia selama Juni 2017, turis asal Tiongkok memang masih dominan karena mencapai 14,19 persen. Selanjutnya adalah Singapura (11,66 persen), Australia (9,57 persen), Malaysia (8,13 persen) dan India (4,51 persen).  

Dalam catatan BPS, jumlah kunjukan kenaikan wisman itu disebabkan adanya metode penghitungan menggunakan mobile positioning data (MPD). Metode itu memang belum diterapkan pada Juni 2016.

“Tujuan penggunaan MPD adalah untuk meningkatkan cakupan data wisman yang berada di wilayah perbatasan Indonesia dan belum tercatat di TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi,red),” paparnya.


Kemenpar RI

  • Bagikan