Aksi Demonstrasi HMI Wakatobi Berakhir Bentrok dengan Polisi

  • Bagikan
Koordinator demonstran Adyanto diamankan anggota kepolisian dalam aksi demonstrasi sehubungan dengan kelangkaan BBM dan ikan beracun. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Aksi demonstrasi kelangkaan BBM dan ikan beracun oleh sejumlah Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Wakatobi dan para penjual ikan di depan kantor Bupati Wakatobi ricuh, Senin (28/8/2017).

Massa terlibat aksi saling dorong dengan personil Satuan Polisi Pamong Praja serta kepolisian di pintu gerbang kantor bupati yang berusaha mengamankan kegiatan. Kericuhan semakin menjadi-jadi, ketika aparat keamanan menarik Koordinator demonstran Adyanto yang berujung terjatuhnya selempang HMI yang digunakan orang tersebut. Tidak hanya itu, puluhan anggota HMI Wakatobi turut diamankan Kepolisian Resor Wakatobi.

“Apapun yang terjadi saya akan mengadu ke BP HMI,” kata Adyanto.

Aksi demonstran intinya meminta pemerintah setempat menyupayakan sanksi asministrasi berupa pencabutan izin agen premiun dan minyak solar (APMS) di Wakatobi yang dinilai menyalahi peraturan menteri ESDM Nomor 2304 12/K/MEM/2017; mendesak pemerintah daerah membuat regulasi tentang pembinaan dan pengawasan penyaluran BBM; mendesak Pemda Wakatobi melakukan sosialisasi kepada masyarakat usai memperoleh sampel terkait ikan beracun untuk memulihkan kembali perekonomian masyarakat setempat; dan mendesak pemda melakukan survei zona yang layak dilakukan penangkapan ikan.

Sebab belakangan di Wilayah Wakatobi, terjadi kelangkaan BBM dan keresahan masyarakat sehubungan isu ikan beracun hingga mengabarkan adanya korban meninggal.

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan