Aksi depan Mapolda Sultra, Seorang Diduga Polisi Dihajar Massa Aksi

  • Bagikan
Potongan video kericuhan aksi di depan Mapolda Sultra. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)
Potongan video kericuhan aksi di depan Mapolda Sultra. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Satu orang diduga anggota polisi diamuk massa aksi yang menuntut penyelesaian kasus penembakan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) sewaktu 26 September 2019. Aksi tersebut masih berlangsung di depan Mapolda Sultra, Selasa (22/10/2019).

Pantauan Sultrakini.com, awalnya sekitar ribuan massa aksi yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Sultra Bersatu menyampaikan orasinya di depan Mapolda Sultra secara damai. Mereka meminta pengusutan pelaku penembakan yang menewaskan mahasiswa UHO pada unjuk rasa di DPRD Sultra kala itu.

Usai beberapa perwakilan mahasiswa menyampaikan orasinya, perwakilan keluarga Yusuf dipersilakan menyampaikan tuntutannya di atas mobil yang memuat sound system.

Namun suasana tiba-tiba gaduh. Pasalnya massa aksi mencurigai ada anggota kepolisian yang menyusup di barisan mereka.

Massa aksi kemudian menangkap orang yang dicurigai sebagai anggota kepolisian tersebut. Sejumlah serangan pukulan dan tendangan sempat mengenai orang yang diduga polisi tersebut. Anggota TNI yang juga mengamankan aksi berusaha menghalau pemukulan tersebut dan mengamankan situasi.

“Sudah….sudah… sudah…. itu kawat di ujung…..,” terdengar dalam video yang memperlihatkan anggota tersebut diarak ke sisi pagar lalu turun ke irigasi dan masuk ke barisan polisi yang tertutup kawat duri tersebut.

Potongan video kericuhan aksi di depan Mapolda Sultra. (Foto: Dok.SULTRAKINI.COM)

Akibatnya, anggota yang diduga polisi berpakaian biasa tadi luka di bagian pelipis mata, kepala, dan mulut lantaran ditendang oleh massa aksi.

Laki-laki itu selanjutnya dilarikan ke dalam barisan polisi yang membatasi kelompok mahasiswa dengan kawat duri.

Insiden tersebut pula mengakibatkan anggota TNI mengalami luka. Dia terpaksa dievakuasi oleh rekan-rekannya yang mengawal massa aksi.

Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan