SULTRAKINI.COM: Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Teknik (KBM FT) kembali berunjuk rasa di kampusnya Universitas Nahdlatul Ulama (Unusra) Kendari, Senin (25/1/2021). Namun sayang, tuntutan mahasiswa kali ini tak kunjung disahuti oleh pihak kampus, terpaksa mahasiswa melakukan penyegelan gedung Rektor kampus.
Sebelumnya, tepat pada Kamis (21/1/2021), puluhan mahasiswa ini juga melakukan unjuk rasa meminta kampus untuk transparan dalam pengelolaan anggaran pembangunan gedung kampus. Tapi hingga aksi kedua ini tak satupun pucuk pimpinan kampus mulai dari Rektor Prof. H. Nasruddin Suyuti dan Wakil Rektor II Ahmad, yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran ini tak menerima aspirasi mahasiswa.
Ketua KBM FT Teknik, Haerul Saman mengatakan pihak Universitas dalam hal ini Rektor ataupun Wakil Rektor II hingga saat ini belum mau menunjukkan batang hidungnya di depan mahasiswa.
“Aksi jilid 2 (dua) yang kita lakukan pada hari ini merupakan lanjutan dari aksi pertama dan hingga saat ini belum ada kejelasan dari pihak birokrasi kampus baik itu etikat baik untuk menemui kami,” kesal Haerul Saman, Senin (25/1/2021).
(Baca juga: Mahasiswa Unusra Unjuk Rasa, Minta Kampus Transparan)
Haerul juga mengungkapkan bahwasanya pihak institut seakan menghindar dan seakan-akan menutup mata dengan apa yang menjadi tuntutan mahasiswa, tentang transparansi pengelolaan anggaran itu.
“Kami melihat saat ini pihak kampus terkesan menutup-nutupi terkait pengelolaan dana Universitas, makanya melalui gerakan yang kami bangun ini dengan tujuan menyelesaikan apa yang menjadi permasalahan-permasalahan yang terjadi di Universitas Nahdatul Ulama kendari,” jelasnya.
Lanjut dia, gerakan yang dibangun mahasiswa ini meminta agar pengelolaan dana Universitas transparan dan segera melakukan pembangunan fasilitas gedung yang bersifat permanen serta fasilitas-fasilitas penunjang perkuliahan lainnya.
“Apa bila pihak universitas dalam hal ini Rektor dan Wakil Rektor II Bidang Umum, Keuangan dan Kepegawaian tidak dapat merealisasikan tuntutan mahasiswa maka kami anggap gagal dan harus turun dari jabatannya,” tuturnya.
Wakil Rektor I Unusra, Edi Basri yang hadir menerima mahasiswa hanya menyampaikan pesan bahwa terkait tuntutan mahasiswa ia tidak bisa berbuat banyak, sebab orang yang ingin dihadirkan (Rektor dan WR II) hingga saat ini tak berada di tempat.
“Kami tidak bisa melarang melakukan penyegelan, karena pihak yang ingin di temui dalam hal ini Rektor ataupun Wakil Rektor II tak bisa dihadirkan,” jelas Edi Basri.
Buntut dari aksi mahasiswa yang kecewa dengan tuntutan yang tidak direspon dengan positif, puluhan mahasiswa terpaksa harus menyegel sejumlah gedung fasilitas perkuliahan hingga gedung Rektorat. (B)
Laporan: Riswan
Editor: Hasrul Tamrin