Aktivitas di Pelabuhan Pungulubelo Wanci Dihentikan Sementara, Kapal Pelni Diminta Gunakan Rede Transport

  • Bagikan
Rapat persiapan penghentian sementara aktivitas Pelabuhan Pungulubelo Wanci oleh KUPP Wanci bersama pihak-pihak terkait. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Aktivitas pelayaran di Pelabuhan Pangulubelo Wanci, Kabupaten Wakatobi sementara waktu akan dihentikan berhubung adanya rehabilitasi atau pembangunan fasilitas penunjang.

Berkaitan dengan itu, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Wanci Kabupaten Wakatobi telah menggelar rapat bersama dengan sejumlah instansi dan pihak-pihak yang terlibat, Sabtu (5 Maret 2022).

Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Wanci, Arman Saleh, turut dihadiri oleh Kepala Cabang PT Pelni Baubau, Kadis Perhubungan Wakatobi, Kadis Perindag Wakatobi, Ketua TKBM Pelabuhan Wanci, Ketua PBM AFEEF Afisar Wakatobi Pelabuhan Wanci, Ketua PBM Power One Nusa Perkasa Pelabuhan Wanci, dan perwakilan pimpinan perusahaan pelayaran di Kabupaten Wakatobi.

Pekerjaan rehabilitasi Dermaga Pelabuhan Pangulubelo Wanci itu akan dikerjakan awal tahun 2022 ini, sehingga seluruh aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut dihentikan sementara waktu.

Kontrak proyek pekerjaan Kementrian Perhubungan ini, mulai diteken kontraknya sejak awal Februari 2022 dengan masa pekerjaan 10 bulan.

KUPP Wanci, Arman Saleh mengatakan, penghentian sementara aktivitas bongkar muat ini tentunya akan dirasakan atau berdampak kepada seluruh pengguna jasa pelabuhan, sehingga diperlukan sharing bersama untuk mendapatkan alternatif terbaik.

“Pekerjaan penguatan dermaga ini akan mengganggu, namun itu demi kebaikan kita semua,” kata Arman, Sabtu (5 Maret 2022).

Menurutnya, penghentian sementara aktvitas sandar di dermaga sifatnya situasional. Dimana kapal tool laut yang memuat peti kemas, diperbolehkan dengan beberapa syarat karena tidak ada alternatif lain.

“Sementara untuk kapal Pelni seperti Jet liner, Leuser, dan Sirimau tidak akan sandar di pelabuhan, namun para penumpang akan disiapkan kapal rede transport (kapal-kapal kecil) untuk diangkut dari kapal maupun sebaliknya,” ungkapnya.

Dia juga mengungkapkan, berdasarkan hasil rapat bersama disepakati bahwa PT Pelni turut mendukung program pemerintah dalam pelaksanaan pekerjaan perkuatan Dermaga Pelabuhan Wanci dengan melakukan komunikasi dan koordinasi ketingkat pimpinan PT Pelni pusat untuk mengupayakan tersedianya kapal rede transport dalam pelayanan kegiatan embarkasi debarkasi kapal penumpang dengan bantuan dukungan administrasi baik dari pihak Syahbandar maupun pihak Dinas perhubungan Wakatobi.

“Skedul pelaksanaan pekerjaan tersebut disampaikan lebih awal untuk menjadi pertimbangan kegiatan operasional kapal-kapal yang bersandar di pelabuhan, baik kapal barang (trayek tramper), kapal penumpang swasta, dan kapal penumpang PT Pelni maupun kapal Tol Laut,” ujarnya.

Arman juga menyarankan kepada pemilik barang/shipper/owner kapal penumpang swasta dan kapal barang agar menyesuaikan dimensi kapal yang akan beroperasi disebabkan peralihan pelayanan sandar kapal akan direncanakan menggunakan fasilitas pelabuhan penyeberangan Wanci-Kamaru setelah mendapatkan ijin dari penyelenggara pelabuhan Ferry.

Termasuk penyedia jasa TKBM nantinya yang terdampak dari kegiatan tersebut diusulkan untuk diakomodir kedalam kegiatan padat karya pekerjaan perkuatan dermaga pelabuhan. 

“Untuk menjaga inflasi daerah Wakatobi terhadap pelayanan kegiatan kapal tol laut karena jenisnya peti kemas maka akan dibahas lanjut antara Syahbandar dengan tim pelaksana konstruksi dan pengawas supervisi pekerjaan perkuatan dermaga pelabuhan,” tutupnya. (C)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan