SULTRAKINI.COM: Ketika kita memikirkan penyakit paling mematikan, pasti Anda membayangkan gejala-gejala sangat parah dengan penyebarannya yang cepat. Tahukah Anda ternyata terdapat penyakit paling mematikan meski perkembangannya lambat, salah satunya Alzheimer.
Alzheimer adalah penyakit hilang ingatan, biasanya bersifat kronis atau progresif yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif (kemampuan untuk memproses pemikiran). Alzheimer sendiri disebabkan karena adanya endapan protein abnormal yang terbentuk di otak dan mengakibatkan sel otak mati.
Dilansir dari berbagai sumber, pasien dengan gejala Alzheimer biasanya dimulai dengan masalah memori ringan, seperti kesalahan dalam mengingat sesuatu. Kasus terburuknya akan merusak fungsi mental dan memori, sehingga terjadi penurunan fungsi otak yang berakibat pada kematian. Alzheimer terutama mempengaruhi orang tua dan itu bukan konsekuensi penuaan yang tidak terhindarkan.
Pasien Alzheimer juga akan mengalami kesulitan dalam bergerak dan makan. Pasien hanya akan terbaring di tempat tidur dan bisa meningkatkan risiko dari penggumpalan darah yang fatal. Alzheimer merupakan penyebab kematian ketujuh di antara semua penyakit dan salah satu penyebab utama kecacatan serta ketergantungan di antara orang tua secara global.
Umumnya, Alzheimer sering terjadi pada orang berusia di atas 65 tahun. Namun, ternyata Alzheimer juga bisa mengidap pada usia 40-60 tahun.
Berikut sepuluh gejala seseorang mengidap Alzheimer:
- Gangguan daya ingat;
- Sulit fokus;
- Sulit melakukan kegiatan familiar;
- Disorientasi atau kondisi mental yang berubah, tidak mengetahui waktu dan tempat berada saat itu, serta tidak mengenali identitasnya sendiri;
- Kesulitan memahami visuospasial atau kemampuan untuk mengidentifikasi keterkaitan secara visual dan spasial di antara objek-objek tertentu;
- Gangguan komunikasi;
- Menaruh barang tidak pada tempatnya;
- Salah membuat keputusan;
- Menarik diri dari pergaulan;
- Perubahan perilaku dan kepribadian.
Seseorang dengan penyakit Alzheimer tidak bisa diobati, namun bisa dihindari dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, rajin berolahraga, makan banyak sayur, konsumsi antioksidan, serta jaga hubungan sosial yang aktif. (C)
Laporan: Julia Dwi Sadini
Editor: Sarini Ido
