Aminuddin Ma’ruf Ungkap Strategi Pengembangan Ekonomi Syariah di Sultra

  • Bagikan
Staf Khusus (Stasus) Presiden RI, Aminuddin Ma’ruf. (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Melalui Komunitas Learning Center binaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara Kelas Duta Inklusi dan Literasi Keuangan (Dilan Class menghadirkan narasumber spesial yaitu, Aminuddin Ma’ruf yang merupakan salah satu staf Khusus (stasus) Presiden RI dari kalangan milenial.

Kegiatan digelar Rabu (5/8/2020), secara digital melalui via Zoom dengan mengusung tema Keuangan Syariah untuk Semua, dengan harapan Indonesia kelak menjadi pusat keuangan syariah. 

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kepala OJK Sultra, Mohammad Fredly Nasution, dihadiri kurang lebih 250 peserta dengan pendaftar mencapai 500 orang. 

“Kami sangat berterima kasih atas kesediaan waktu mas Aminuddin di tengah kesibukannya untuk menjadi narasumber pada Dilan Class kali ini. Semoga ini menjadi stimulus kita bersama untuk berkolaborasi memajukan keuangan syariah untuk semua kalangan, khususnya di Sultra,” ungkap Fredly.

Adapun point penting yang di sampaikan oleh Aminuddin Ma’ruf, pada seluruh peserta Dilan Class yakni pemahanan peran dan potensi keuangan syariah bagi perekonomian Indonesia. Selanjutnya peran dan peluang anak-anak muda/santri dalam membangun keuangan syariah di Indonesia melalui milenial yang produktif dan teknologi digital.

“Peran pesantren bukan hanya sebagai pusat edukasi tetapi juga pusat ekonomi syariah. Stategi utama pengembangan ekonomi syariah melalui penguatan halal value chain, penguatan keuangan syariah, penguatan usaha mikro kecil menengah, dan penguatan ekonomi digital,” ungkap Aminuddin.

Ia menambahkan empat target penguatan ekonomi syariah Indonesia melalui perbankan syariah, pasar modal syariah, jaminan sosial, serta zakat dan wakaf.

Ekonomi syariah di Sultra dinilai memiliki potensi industri halal, yang terdiri dari halal food, fesyen, media, tourism, pharmacy, cosmetics, dan umrah. Industri ini akan tumbuh pesat jikalau dukungan pemerintah, regulator serta stakeholder untuk mengembangkan industri keuangan syariah baik melalui literasi dan inklusi keuangan di dalamnya. 

Selanjutnya, pengguna produk/layanan keuangan syariah bukan hanya penduduk beragama muslim, akan tetapi dapat menjangkau dan bermanfaat bagi semua kalangan seperti contoh saat ini London (Inggris) menjadi dalah satu pusat keuangan syariah dunia. 

Dilan Class kali ini dipandu oleh seorang moderator yang merupakan Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia Sultra, Eka Jati Rahayu Firmansyah dengan Host, Ridhony Marisson H. Hutasoit selaku Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sultra. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan