AMPG Wakatobi Salurkan Bantuan Puluhan Ton Air Bersih ke Desa di Wakatobi

  • Bagikan
Penyaluran bantuan air bersih di Desa Wungka (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kabupaten Wakatobi menyalurkan bantuan puluhan ton air bersih di Desa Wungka dan sekitarnya, Kecamatan Wangi-wangi Selatan yang mengalami krisis air sejak sebulan lalu, Senin (5 November 2022).

Bantuan ini disalurkan melihat kebutuhan air sangat penting bagi masyarakat, namun hingga saat ini Pemerintah daerah (Pemda) Wakatobi dalam hal ini Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat belum menuntaskan persoalan krisis air bersih di desa tersebut.

Terdapat lima desa di Wakatobi yang mengalami krisis air bersih di Kecamatan Wangi-wangi, yaitu Desa Maleko, Pokambua, Tindoi Timur, dan Posalu. Sedangkan di Kecamatan Wangi-wangi Selatan yaitu Desa Wungka.

Lima desa tersebut mengalami krisis air bersih sejak 2 November 2022 lalu karena mesin pompa air milik Perusahaan daerah air minum (PDAM) rusak tersambar petir.

Hingga sore kemarin (5/12), air bersih yang disalurkan di Desa Wungka sudah sekitar 14 ton.

Ketua AMPG Wakatobi, Ahmad Bilfagih, mengatakan, penyaluran air ini merupakan wujud kepedulian AMPG terhadap apa yang dialami oleh masyarakat di desa tersebut.

“Kami merasa terpanggil dengan apa yang dialami oleh masyarakat di desa ini. Kasian sudah sekitar sebulan masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih,” kata pria yang akrab disapa Agil.

Putra sulung ketua DPRD Kabupaten Wakatobi Hamiruddin ini berharap, PDAM Wakatobi segera menuntaskan persoalan krisis air bersih di lima desa ini, karena air merupakan kebutuhan dasar masyarakat.

Warga Desa Wungka, Wa Ina Ali mengungkapkan, terimakasih kepada keluarga besar Hamiruddin karena telah menyisipkan uang pribadinya untuk kebutuhan masyarakat.

Menurutnya, penyaluran air ini sangat membantu, karena mereka tidak perlu mengeluarkan uang lagi untuk mendapatkan air bersih.

Ia berharap, Pemda Wakatobi segera memperbaiki atau membeli mesin pompa agar air di desa mereka bisa berjalan lancar.

Persoalan krisis air bersih ini telah di suarakan oleh masyarakat di lima desa tersebut ke DPRD kabupaten. Dalam rapat dengar pendapat yang dilakukan oleh DPRD bersama pihak PDAM dan masyarakat pada 28 November 2022 lalu di simpulkan, bahwa dalam waktu tiga minggu ke depan ini, air bersih di lima desa tersebut sudah harus mengalir dengan pengadaan mesin baru.

Dalam jangka waktu tiga minggu tersebut, PDAM meminta bantuan ke mobil pemadam kebakaran agar mengisi air di bak air yang telah tersedia di desa tersebut. (B)

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan