SULTRAKINI.COM: JAKARTA – Krisis iklim yang melanda dunia, tidak terkecuali Indonesia mendorong pentingnya komitmen dari para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan berlaga ada pemilu 2024, sejauh mana kepedulian mereka pada lingkungan.
Webinar “Mencari Figur Pemimpin Pro Lingkungan” digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) pada Kamis, 26 Oktober 2023. Acara ini diikuti oleh 54 media dari Jabar, DKI Jakarta, dan Sulawesi Tenggara.
Dr. Mahawan Karuniasa dari Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan (APIK) mengatakan, pemimpin Indonesia perlu memiliki “Sustainability Quotient” (SQ). “Kemampuan ini harus menjadi syarat bagi pemimpin masa depan,” tutur Mahawan.
Dayu Nirma Amurwanti, peneliti ESG dari BINUS University, menekankan urgensi krisis iklim. “Calon pemimpin harus memahami bahwa ini adalah situasi yang tidak bisa dihadapi dengan cara biasa,” ujarnya.
Amurwanti juga menyoroti permasalahan penggunaan energi fosil. Menurutnya, keseimbangan antara lingkungan, sosial, dan ekonomi perlu ditegakkan.
Kennedy Muslim dari Indikator Politik Indonesia menambahkan, isu lingkungan memiliki insentif elektoral tinggi pada Pemilu 2024. “Aktivis lingkungan dan media harus terus menyoroti isu ini,” kata Kennedy.
Survei dari Indikator Politik menunjukkan, pemilih muda berusia 17-35 tahun memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan. “Mereka menganggap pemerintah bertanggung jawab atas krisis iklim,” ujar Kennedy.
Ketua umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, menyampaikan, “Kita mencari pemimpin yang memiliki visi konservasi dan mitigasi perubahan iklim.”
Webinar ini dimoderatori oleh Agoez Perdana, pemimpin redaksi KabarMedan.com, dan akan diikuti oleh lima seri webinar lainnya seputar isu lingkungan.
Laporan: Shen Keanu
