Ancaman PGRI Atas Perbuatan Wakil Ketua DPRD Koltim

  • Bagikan
Aksi demonstrasi para guru di Kantor DPRD Kolaka Timur (foto: Hasrianty/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KOLAKA TIMUR – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kolaka Timur, demo Kantor DPRD Kolaka Timur, Kamis (23/02/2017). Demonstran bermaksud, menemui seorang anggota DPRD Koltim yang diduga melecehkan profesi guru.

“Dia (Tajuddin), itu Wakil Ketua DPRD Koltim telah melecehkan profesi guru. Dia membentak salah seorang kepala sekolah. Lalu supirnya ikutan menarik kerak baju Kepala sekolah kami, lalu mendorongnya. Penghinaan seperti ini membuat kami tidak terima,” kata Kepala Bidang Dikdasmen, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kolaka Timur, Sitti Madina, Kamis (23/02/2017).

Kejadian berawal, ketika Rasmun tidak lain Kepala SD 1 Iwoikonda, Kecamatan Loea, mengeluarkan kebijakan yang tidak memberikan jam mengajar terhadap dua orang guru honorer di sekolahnya.

Sedangkan motif atas tindakan Tajuddin belum diketahui. Bahkan pihak Dikmudora menilai perbuatan tersebut, tindakan tanpa koordinasi. Sehingga Tajuddin harus meminta maaf.

”Jangan asal mengambil tindakan saja. Jelas-jelas sudah ada Pepres yang mengatur. Jika di suatu sekolah, rombongan belajarnya hanya enam dan tidak paralel, itu jumlah gurunya hanya sembilan saja. Kita melihat efektivitas dan efisiensinya,” jelas Madina.

Aksi ratusan guru rupanya tidak membuahkan hasil. Pasalnya, baik Tajuddin maupun anggota DPRD Koltim lainnya, tidak berada di kantor dan sedang tugas diluar daerah.

“Memang tidak ada anggota DPRD, karena semua pada tugas di luar daerah,” ucap Sekretaris Dewan, Abdul Gani Jamal, melalui sambungan telepon.

Akibatnya, para guru termasuk PGRI Koltim mengancam akan kembali demonstrasi dengan jumlah lebih banyak lagi, jika tidak ada permohonan maaf dari yang bersangkutan.

Laporan: Hasrianty

  • Bagikan