Andi Sulolipu akan Perjuangkan Keluhan Warga Kelurahan Kasilampe

  • Bagikan
Ketua Komisi II DPRD Kendari, Andi Sulolipu dalam kegiatan reses. (Foto: La Niati/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Persoalan air bersih dan infrastruktur masih menjadi masalah besar dihadapi oleh masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Salah satunya di Kelurahan Kasilampe, Kecamatan Kendari, Sulawesi Tenggara.

Masyarakat di Kelurahan Kasilampe tersebut meminta perbaikan infrastruktur dan pengadaan sumur bor. Hal itu mereka sampaikan dalam reses Ketua Komisi II DPRD Kota Kendari, Andi Sulolipu di dua kelurahan, yakni Kelurahan Kasilampe dan Kelurahan Kendari Caddi pada Sabtu (3/7/2021).

“Kami berharap melalui reses ini aspirasi kami didengar dan direalisasikan bahwa kami mengusulkan perbaikan rabat jalan sepanjang 200 meter,” ujar Rusli, warga Kelurahan Kasilampe.

Usulan rabat jalan kata Rusli pernah diajukan di musrenbang tingkat kelurahan, tetapi belum ada tanda-tanda terealisasi hingga sekarang.

”Melalui reses anggota DPRD Kota Kendari Andi Sulolipu ini kami berharap dapat direalisasikan di APBD Kota Kendari,” ucapnya.

Masalah lain yang dihadapi oleh warga Kasilampe adalah kekurangan air bersih. Warga setempat, Amir menuturkan persoalan air bersih menjadi salah satu permasalahan yang mereka hadapi dan berharap ada pembuatan sumur bor.

“Selama ini pelayanan PDAM Kota Kendari belum maksimal kami dapatkan. Maka dari itu kami sangat berharap adanya solusi buat kami seperti pengadaan sumur bor,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Kendari, Andi Sulolipu, menerangkan usulan dari warga dalam reses yang dilaksanakan secara door to door ini akan ditampung dan dirapatkan guna dijadikan pokok-pokok pikiran anggota DPRD Kota Kendari yang dimasukkan ke APBD Kota Kendari.

Persoalan air bersih, kata Andi Sulolipu bukan masalah baru tetapi kerap disampaikan oleh masyarakat. Mulai dari kekuranga air bersih hingga buruknya pelayanan PDAM.

“Yang paling berat itu adalah rata-rata keluhan air bersih. Kemarin saya langsung menelepon Dirut PDAM namun terkendala tidak ada di daerah tersebut aliran PDAM memang belum masuk. Saya ajukan di RDP kenapa masyarakat itu tidak merasakan pelayanan PDAM. Solusinya akan saya masukan di dalam pokok-pokok pikiran saya di DPRD, saya masukan di dalam program kerja,” jelasnya.

Sementara di Kelurahan Kendari Caddi, politisi PIDP ini meninjau permukiman warga yang rawan longsor. Ia pun langsung menghubungi pihak BPBD Kota Kendari untuk meminta agar segera dilakukan peninjauan dan tindakan.

“Ada beberapa tempat atau rumah warga yang berada di tempat rawan longsor. Saya lihat sendiri memang posisinya di ujung jurang, kalau hujan deras pasti kemungkinan besar risikonya baik rumah di atas maupun rumah di bawah terancam ambruk,” ujarnya.

Ia sampaikan usulan warga yang diajukan dalam reses kali ini baru bisa direalisasikan pada tahun depan. Sebab mekanisme pengusulan anggaran saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya.

“Usulan dari masyarakat ini akan kami perjuangkan guna direalisasikan pada APBD Kota Kendari 2022,” tandasnya. (B)

Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan