SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara 2018 masih terhitung lama, tetapi beberapa nama telah mencuat ke publik. Terbaru, Abdul Rahman Farisi yang merupakan Dosen Ilmu Ekonomi Universitas Hasanuddin juga berniat menjadi 01 Sultra.
Niatan tersebut disampaikan pria kelahiran Wasolangka (Muna) ini saat menggelar diskusi di salah satu warung kopi di Kota Kendari, Sabtu (23/7/2016).
Menurut Magister Ekonomi Universitas Indonesia ini, mestinya seorang gubernur ke depan memiliki jejaring dan relasi yang kuat di Jakarta. Katanya, hal tersebut perlu untuk mengakses berbagai anggaran pusat agar dapat digunakan di Sultra.
“Gubernur ke depan juga mesti melakukan sinergi antarkabupaten dan kota, terutama di sektor-sektor unggulan untuk kemajuan Sultra. Jadi gubernur harus berpikir berbasis wilayah dan berbasis sektor, sehingga mestinya beda cara pikir gubernur dan bupati maupun walikota,” terang Rahman.
Menurut Rahman, saat ini banyak figur yang berniat tampil, tetapi belum maksimal memberikan kontribusi untuk daerah dari sektor-sektor unggulannya. Mestinya, kata Rahman, sektor unggulan tersebut mendapatkan perhatian dari sisi modal dan pemasaran.
“Sultra itu kan daerah pertanian dan perikanan, tetapi akses petani dan nelayan di perbankan terbatas. Mestinya Pemprov dan Pemda membuat lembaga penjaminan untuk mendorong mereka dari sisi permodalan. Selanjutnya juga dari sisi penjualan agar ketika hasil melimpah harga jual barang mereka tidak jatuh,” papar Rahman.
Menurut sosok yang acap kali menjadi pembicara ekonomi di TV nasional ini, pihaknya sudah mulai melakukan sosialisasi dan mendapat sambutan tokoh masyarakat di beberapa Kabupaten di Sultra.
“Kalau masyarakat Sultra menganggap para mantan bupati tersebut tidak terlalu berkualitas, tentunya mereka akan memilih yang lain,” ujar Rahman.
Katanya juga, selain sosialiasi ke masyarakat di beberapa daerah, pihaknya juga telah menjejaki beberapa partai politik besar. “Kita juga sudah jejaki beberapa parpol seperti Nasdem, PAN, Gerindra, Golkar, PKS. Kita sudah banyak bicara dengan petingginya. Petingginya di DPP ya,” kata Rahman.
Untuk respon parpol, kata Rahman, saat ini parpol masih fokus ke Pilkada 2017, sehingga untuk Pilgub Sultra akan fokus pasca itu. “Mereka bilang akan melihat hasil survei elektabilitas kami nanti seperti apa. Setelah itu mereka baru menentukan sikap,” pungkas Rahman.