Anggaran Pencegahan Covid-19 Muna Habis 120 Miliar, Bupati Minta Masyarakat Waspadai Penyebaran Virus

  • Bagikan
Bupati Muna LM Rusman Emba saat memberikan sambutan dipelantikan pejabat Sekda Muna, (Foto: LM Nur Alim/SULTRAKINI.COM)
Bupati Muna LM Rusman Emba saat memberikan sambutan dipelantikan pejabat Sekda Muna, (Foto: LM Nur Alim/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Untuk menanggulangi penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang telah menjadi bencana internasional, Pemerintah Kabupaten Muna telah kehilangan anggaran sebesar Rp.120 Miliar di tahun anggaran APBD 2020.

Bupati Muna LM Rusman Emba mengatakan, dalam penanganan Covid-19, Pemda Muna telah menggelontorkan anggaran sangat besar, sehingga penangannya perlu sikapi serius.

“Muna kehilangan anggaran 120 miliar untuk menangani virus Corona, sebagian ditarik ke Pemerintah Pusat dan sebagaian kita pakai untuk refokusing penanganan daerah. Pencegahan Covid bukan hal yang main- main, saya berharap dengan Camat dan Kepala Desa untuk mengatasi ini secara serius, jangan sampai ada orang luar yang membawah virus corona bisa menyebar,” ucap Rusman dalam sambutannya diacara pelantikan pejabat Sekda Muna, Rabu (23/9/2020).

Rusman membeberkan, dengan memangkas anggaran pembangunan yang cukup besar dalam menangani virus Corona, saat ini yang terpapar Covid-19 ada sekitar 65 orang, yang sudah sehat 50 orang, tinggal sekitar 15 orang, terakhir ada 6 orang lagi yang terpapar Corona.

“Kita harus berhati hati dengan penyebaran virus ini, kadang yang berstatus OTG, secara fisik sehat, tapi punya potensi memiliki virus. Jadi kita mesti menjaga diri, apalagi ada yang sudah terpapar, lalu akan berkomunikasi, kita harus hati hati, jangan sampai itu menjadi bahaya untuk kita,” ungkapnya.

Dia menuturkan, untuk menyangkut kesehatan, Pemda harus tegas, karena itu menyangkut nyawa orang banyak, makanya Camat, Kepala Desa, Kepala Sekolah, Kapus, beri penjelasan kepada masyarakat.

“Jangan kita biarkan orang yang terpapar atau pernah terpapar, berkeliling ditengah masyarakat, itu berbahaya, kita perlu penegasan, bukan hal yang main main. Jangan sampai kita punya imun cukup untuk mengantisipasi, tapi bagaimana dengan yang lain, atau anak dan keluarga kita yang imunnya tidak siap,” imbaunya. (C)

Laporan: LM Nur Alim
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan