Antisipasi Hoaks: Mafindo Gelar Kelas Prebunking di Kendari

  • Bagikan
Foto bersama pengurus Mafindo dengan narasumber usai kegiatan prebunkin di Kota Kendari. Foto: IST
Foto bersama pengurus Mafindo dengan narasumber usai kegiatan prebunkin di Kota Kendari. Foto: IST

SULTRAKINI.COM: Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) mengadakan kelas Prebunking sebagai langkah proaktif dalam memerangi penyebaran hoaks di masyarakat. Program ini merupakan bagian dari upaya Mafindo untuk memperkuat pertahanan terhadap hoaks.

Program ini diselenggarakan secara luring di Hotel Horison Kendari pada tanggal 30 September 2023 yang merupakan kolaborasi dengan AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan AMSI (Asosiasi Media Siber Indonesia), dengan dukungan dari Cekfakta.com dan GoogleNew Initiative.

Acara dihadiri oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara, Asril, dan Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Tenggara, Indra Eka Putra, serta Koordinator Wilayah Mafindo Kendari.

Ketua KPU Sultra, Asril mengingatkan bahwa salah satu ancaman terbesar adalah penyebaran hoaks yang berusaha merusak legitimasi hasil pemilu. Hoaks semacam ini muncul kembali menjelang pemilu tahun depan setelah sebelumnya juga muncul saat pemilu 2019.

Pelatihan Prebunking yang diselenggarakan oleh Mafindo dianggap sebagai langkah yang sangat tepat untuk mengantisipasi penyebaran hoaks semacam itu.

Sementara Komisioner Bawaslu Sultra, Indra menyebutkan bahwa ada lima isu strategis dalam pemilu tahun 2019, yakni politik uang, politisasi SARA, kampanye media sosial, netralitas ASN, dan penyelenggaraan pemilu luar negeri. Isu-isu semacam ini memiliki potensi untuk kembali menjadi permasalahan dalam pemilu 2024.

Keberadaan Mafindo dengan program edukasi mengenai disinformasi dan misinformasi diharapkan dapat menghambat penyebaran isu-isu negatif di masyarakat.

Kelas Prebunking ini diikut oleh berbagai komunitas di Kota Kendari, termasuk Kendari Learning Center OJK, Komunitas Crafter Kendari, Komunitas 1000 Guru, Sulta Island Care, GenBi, Forum Anak Sultra, Gerakan Kendari Mengajar, GMKI Cabang Kendari, Kawan Inspirasi, serta guru dari beberapa sekolah seperti SMAN 2 Kendari, SMAN 6 Kendari, SMKN 4 Kendari, SMAN 14 Konawe Selatan, SMPN 1 Sampara. Selain itu, juga turut hadir mahasiswa dari Universitas Halu Oleo, Universitas Nahdatul Ulama Sulawesi Tenggara, dan Institut Agama Islam Negeri.

Dalam pengantar pelatihan, Jumrana, selaku penanggung jawab Pelatihan Prebunking Mafindo, menjelaskan bahwa Prebunking adalah upaya antisipasi untuk mencegah hoaks lama muncul kembali dan mengisi celah informasi yang terjadi akibat kurangnya informasi yang tersedia bagi masyarakat.

Salah satu fasilitator, Rahmawati, menjelaskan strategi Prebunking melalui tahap prediksi, produksi, dan diseminasi. Prediksi dilakukan dengan memeriksa gap informasi, hoaks-hoaks yang sudah pernah muncul sebelumnya, aturan-aturan dan kebijakan, serta mencermati tren di Google, analisis jaringan sosial, laporan manual, dan lainnya. Materi-materi tersebut menjadi dasar untuk memproduksi Prebunking. Selanjutnya, hasil Prebunking akan diseminasi ke berbagai platform.

Pelatihan Prebunking ini berbasis Learning Management System (LMS) dan melibatkan fasilitator-fasilitator berpengalaman seperti Cecep Ibrahim, Fera Tri Susilawaty, dan Fadli Anshar. Peserta aktif mengikuti kegiatan ini dan menunjukkan antusiasme yang luar biasa.

Laporan: Shen Keanu

  • Bagikan