Arhawi Janjikan Lagi Listrik 24 Jam, APP Wakatobi: Mundur

  • Bagikan
Bentuk protes kepemimpinan Arhawi-Ilmiati Daud dengan memasang spanduk di depan pintu kantor Bupati Wakatobi. (Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Kinerja kepemimpinan satu tahun pasangan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Wakatobi, Arhawi-Ilmiati Daud dinilai belum memberikan dampak besar bagi kemajuan daerah. Hal itu diungkapkan Aliansi Pemuda Pemerhati (APP) Wakatobi, Rabu (28/6/2017).

Menurut mereka, dalam kampanye pasangan itu pada 2015 lalu, masyarakat dijanjikan dengan visi misi pembangunan daerah ke arah maritim dan berdaya saing melalui program bersinar. Tetapi realisasi program terbilang nihil dirasakan masyarakat. Misalnya bantuan pendidikan dan penempatan tiga dokter ahli di setiap puskesmas dan bantuan data Rp 20 juta per orang. Sedangkan realisasi program yang terlaksana, yakni Wakatobi Religius dengan mengumrohkan 50 orang berprestasi di bidang keagamaan. Termasuk kebijakan dari pihaknya yang dianggap kontroversial. Sehingga aksi ini sampai memasang spanduk pimpinan daerah tersebut dicopot dari jabatannya.

“Umroh ini baru sebagian kecil dari program yang dijanjikan bupati dan wakil bupati Wakatobi saat kampanye,” kata Koordinator Lapangan APP Wakatobi, Adianto.

Disisi lain, Bupati Wakatobi Arhawi kembali menjanjikan realisasi ketersediaan listrik 24 jam di Pulau Tomia dan Kaledupa sekitar Agustus dan September 2017 dalam kesempatannya menghadiri festival Pulau Tomia dini hari.

Meski diakuinya hal itu terbilang lambat dilakukan bahkan sebelumnya Pemerintah Daerah Wakatobi bersama pihak PLN Makassar membuat nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding untuk pengadaan mesin genset di dua pulau tersebut. Namun dirinya tidak bisa mempungkiri hambatan yang terjadi dikarenakan keterbatasan anggaran daerah.  

“Saya sudah berkoordinasi dengan pihak PLN. Insya Allah bulan 8 atau 9 uda menyalah di Kaledupa dan Tomia,” Ucap Arhawi.

Dia pun berharap PLN secepatnya bertindak guna pemanfaatan listrik juga secepatnya dirasakan masyarakat setempat.

Laporan: Amran Mustar Ode

  • Bagikan