SULTRAKINI.COM: KONAWE – Wali Kota Kendari, Asrun memantapkan dirinya sebagai kandidat calon gubernur 2018 mendatang. Dia memprediksi, pertarungan memperebutkan kursi Sultra satu bakal berlangsung head to head atau hanya dua pasang kandidat saja.
Ditemui dalam sebuah acara di Konawe pada Sabtu malam (19/08/2017), Asrun mengaku tengah membangun basis kekuatannya di tingkat partai politik. Namun selain PAN, ia masih enggan berbicara terkait partai mana yang akan mendukungnya di Pilgub nanti.
Ketua DPD PAN Kendari itu juga mengungkapkan, berdasarkan hitung-hitungan tim pemenangannya, Pilgub Sultra akan berlangsung head to head. Ia sendiri memastikan dirinya sebagai salah satu kandidat yang akan maju.
“Hitung-hitungan kami, Pilgub nanti itu bakal head to head,” ujarnya.
Menurut Wali Kota Kendari dua periode tersebut, head to head itu diperkirakan bakal terjadi dengan melihat komposisi partai pemilik kursi. Meski belum menyebut partai pendukungnya, namun ia menarget akan ada enam hingga tujuh partai pemilik kursi di DPRD Sultra yang akan merapat ke dirinya.
“Pokoknya ada enam sampai tujuh partailah yang akan bersama-sama kami,” jelasnya.
Terkait siapa yang akan menjadi lawannya, Asrun enggan menjawab. Kata dia, semuanya akan terjawab dengan melihat komposisi arah dukungan partai pengusung.
“Lawan saya, saya belum tahu. Nanti akan terlihat juga ke mana arah dukungan partai (pemilik kursi di DPRD Sultra),” terangnya.
Sebagaimana diketahui, jumlah 45 kursi di DPRD Sultra saat ini tersebar di 10 partai politik. Kesepuluh partai itu, yakni PAN 9 kursi, Partai Golkar 7 Kursi, Partai Demokrat 6 kursi, PDIP 5 kursi, PKS 5 kursi, Partai Gerindra 4 kursi, Partai Nasdem 3 kursi, Partai Hanura 3 kursi, PPP 2 kursi, dan PKB 1 kursi.
Selain di PAN, Asrun telah mendaftarkan diri ke beberapa partai. Antara lain, PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Demokrat, PPP, Partai Gerindra, PKS, dan Partai Hanura.
(Baca: Kembalikan Berkas di Hanura, Tim LO Asrun Ungkit Visi Misi)
(Baca juga: Kembalikan Berkas di Nasdem, Asrun Diwakili Tim Pemenangannya)
Laporan: Mas Jaya
