Atlet Taekwondo KTTC Sultra akan Berlaga di Hypermax International Tournament Malaysia

  • Bagikan
Kepala Pelatih KTTC, Dedi Muskar. (Foto: Dok pribadi)
Kepala Pelatih KTTC, Dedi Muskar. (Foto: Dok pribadi)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kemaraya Taekwondo Training Center (KTTC) Sulawesi Tenggara mengutus 11 atletnya berlaga dalam Hypermax International Taekwondo Tournament pada 28-30 September 2018 di Malaysia. Para atlet akan mengisi kelas tanding pra kadet, kadet, junior, dan kelas senior.

Kepala Pelatih KTTC, Dedi Muskar, menuturkan untuk kategori pra kadet putra terdiri dari Muh. Alfarabi Possuma dengan nomor tanding under 22-23 kg dan Muh. Damar Ardiansya di nomor under 23-26 kg. Kemudian, Muh. Nur Auliyaul Possuma under 29-32 kg dan Muh. Fatih Bintang Possuma under 32-36 kg.

“Sementara untuk pra kadet putri, Innaanzalna Rahmat Putri under 32-36 kg dan Aziza Nurfitria under 34-38 kg,” terang Dedi, Kamis (27/9/2018).

Untuk kelas kadet, hanya Muhammad Raqib RPA dengan nomor tanding under 33-37 kg. Sementara kelas junior diisi Aditya di nomor under 55-59 kg, dan taekwondoin putri Al Ukminwati under 68 kg over.

Atlet di kelas senior cuma Dimas Pratama Joyo Nugorho under 63-68 kg, mereka semua akan bertanding dalam kategori tarung. “Terakhir Eriq Strada berlomba pada kategori poomsae (peragaan jurus),” tambahnya.

Dedi Muskar mengungkapkan, pihaknya sudah mempersiapkan 11 atlet tersebut dalam dua bulan terakhir. Selain menjaga daya tahan fisik, mereka juga digenjot dengan teknik agar bisa bertanding dengan maksimal. Kini atlet tinggal mempersiapkan mental, karena akan berbeda saat berlaga di kanca nasional dengan tingkat dunia.

“Kami juga mengingatkan para atlet kita agar menjaga nama baik Indonesia selama berada di Malaysia, meski hanya klub yang berasal dari daerah. Kalau bicara target, tentu kami mengharapkan yang terbaik, setidaknya bisa membawa pulang medali,” ucapnya yang sementara di bandara saat dihubungi SultraKini.Com.

Menurutnya, tidak ada bantuan yang diberikan pemerintah melalui KONI Sultra untuk membantu mengutus atlet di Malaysia. Untuk anggaran keberangkatan disediakan secara swadaya, baik melalui orang tua atlet, klub, maupun sumbangan yang sifatnya tidak mengikat.

“Anggaran keberangkatan kami saat ini, murni swadaya tanpa bantuan pemerintah,” jelasnya.

Laporan: Muh. Yusuf
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan