Awal 2022, Sultra Inflasi 0,48 Persen Dipucu Naiknya Harga Ikan, Pepaya Muda hingga Jantung Pisang

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti. (Foto: Dok. BPS Sultra)
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti. (Foto: Dok. BPS Sultra)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Perkembangan harga berbagai komoditas di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Januari 2022 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. 

Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara, gabungan 2 kota Indek Harga Komsumen (IHK) di Sultra Januari 2022 tercatat mengalami inflasi 0,48 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 107,87 pada Desember 2021 menjadi 108,38 pada Januari 2022. 

Tingkat inflasi tahun kalender (Desember 2021-Januari 2022) 0,48 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) sebesar 3,49 persen.

Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti, mengatakan pada Januari 2022 Kota Kendari mengalami inflasi sebesar 0,92 persen dan Kota Baubau inflasi 1,14 persen.

“Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau 1,39 persen,” kata Agnes, Rabu (2 Februari 2022).

Disusul naiknya indeks pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,20 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,17 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,39 persen.

Selanjutnya, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,17 persen; kelompok kesehatan 0,11 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,05 persen; serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,03 persen. 

Sementara, kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok transportasi 1,54 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,08 persen. Sedangkan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

Kepala BPS Sultra menyebutkan, beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Januari 2022, antara lain: wortel, ketimun, pepaya muda, jantung pisang, telur ayam ras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, bawang merah, anggur, ikan tembang serta ikan teri. 

Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain: biaya administrasi transfer uang, daun bawang, sawi hijau, ikan tuna, kelapa muda, popok dewasa, tomat, telur ayam kampung, angkutan udara serta baju kaos tanpa kerah/t-shirt pria.

Berdasarkan catatan BPS Sultra, pada Januari 2022 dari 11 kelompok pengeluaran, 8 kelompok memberikan andil/sumbangan inflasi yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,44 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,16 persen.

Kemudian, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,08 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,02 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,004 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,003 persen; kelompok kesehatan dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran masing-masing sebesar 0,002 persen. 

“Sedangkan kelompok yang memberikan sumbangan/andil deflasi yaitu kelompok transportasi 0,23 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen. Serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan/relatif stabil,” ujar Agnes. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan