SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Badan Kesbangpol Wakatobi berencana membangun panggung aspirasi untuk memfokuskan seluruh aksi demonstran di satu tempat.
Kepala Bidan Kewaspadaan Nasional Badan Kesbangpol Wakatobi, Suwarman mengatakan rencana pembangunan panggung aspirasi dilakukan untuk meminimalisir terjadinya konflik saat demonstrasi berlangsung.
“Bayangkan kalau saat demo nanti, para aspirator aksi melakukan orasi di jalan-jalan dan orator bicara berlebihan dan didengar sama keluarga yang didemo, maka hal ini bisa mengakibatkan bentrok di jalan,” kata Suwarman, Kamis (29/3/2018).
Menurutnya, sebagai daerah pariwisata poin pertama dalam Sapta pesona pariwisata adalah kenyamanan.
“Kalau demo di jalan-jalan maka ini tidak akan membuat wisatawan nyaman. Hal ini pun sudah berjalan di Bali, bahkan hari demonya pun ditentukan sehingga hari itu bebas masyarakat bersuara,” ujarnya.
Panggung aspirasi nantinya dibangun di samping sanggar Budaya Wakatobi guna memudahkan para aspirator bertemu narasumber atau pihak yang akan didemo, karena pihaknya berkewajiban menghadirkan pihak yang didemo agar memberikan tanggapan atas aspirasi masyarakat.
“Kalau mereka tidak mau datang, saya akan suruh Pol PP jemput paksa di rumahnya,” ucapnya.
Bahkan, kata dia, para demonstran tidak lagi kesulitas mencari dana untuk menyewa alat pengeras suara, sebab di lokasi tersebut pihaknya akan menyiapkannya sekaligus dengan konsumsi.
Saat ini Badan Kesbangpol Wakatobi telah menyiapkan draf Peraturan Daerahnya. Ditargetkan bulan Juni 2018 draf tersebut sudah rampung sehingga bisa dibahas pada pembahasan APBD perubahan bersama DPRD Wakatobi.
“Saat ini kami masih menunggu masukkan dari masyarakat, terutama para aktivis, agar kita duduk bersama, kira-kira poin apa yang mereka pengen masukan dalam Perda tersebut,” tambahnya.
Laporan: Amran Mustar Ode
