Banjir Akibat Perubahan Cuaca, Petani Nilam di Mubar Alami Gagal Panen Kedua Kalinya

Gambar, kebun warga yang terdampak banjir

SULTRAKINI.COM: MUNA BARAT-Perubahan cuaca yang sulit diprediksi, dengan hujan berturut-turut beberapa hari terakhir, menyebabkan banjir di pekarangan rumah dan kebun warga di daerah dataran rendah. Salah satu petani, Wa Fina (66), di Desa Lakalamba, Kecamatan Sawerigadi, Kabupaten Muna Barat, Provinsi Sulawesi Tenggara, mengalami gagal panen akibat genangan air hujan di lahan kebunnya.

Wa Fina, yang telah kehilangan suami tercintanya dan memiliki delapan anak, kini tinggal bersama lima anak dan cucunya. Ia merupakan petani nilam yang mengandalkan kebun nilamnya untuk menghidupi keluarganya. Namun, banjir yang terjadi untuk kedua kalinya menyebabkan gagal panen, yang berdampak serius pada penghidupannya.

“Banjir di kebun saya ini sering terjadi saat hujan deras, menyebabkan tanaman nilam saya gagal panen untuk kedua kalinya. Saya berharap Pemerintah Daerah Muna Barat turun langsung meninjau lokasi kebun saya yang menjadi tumpuan hidup anak dan cucu saya,” ungkap Wa Fina saat ditemui di lokasi, Kamis, 4 Juni 2024.

Wa Fina sangat berharap agar Pemerintah Daerah Muna Barat dapat membuatkan saluran air drainase di kebunnya yang menjadi sumber penghasilan bagi keluarganya. Diperkirakan kerugian yang dialaminya mencapai 15 juta rupiah dengan luas lahan yang ditanami sekitar 2 hektar.

Sementara itu, Kepala Desa Lakalamba, Aras Pou, tidak tinggal diam melihat warganya mengalami kerugian usaha. Ia turun langsung untuk merasakan kesulitan warganya yang mengalami gagal panen. “Sebagai Kepala Desa Lakalamba, saya berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Muna Barat agar saluran air di pinggir jalan area Tugu Kuda menuju Wandoke dapat ditingkatkan, agar saat hujan turun tidak lagi banjir di kebun masyarakat. Pemerintah sebelumnya juga pernah menjanjikan untuk membuatkan drainase di lokasi ini, namun sampai sekarang belum terlaksana,” tutupnya.

Laporan: Laode Abubakar