Banjir di Wanggu Mulai Surut, Warga di Imbau Jangan Langsung Menempati Rumahnya

  • Bagikan
Suasana dapur umum di pengungsian warga yang disediakan Dinsos Sultra (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)
Suasana dapur umum di pengungsian warga yang disediakan Dinsos Sultra (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Sebelumnya permukiman di sepanjang bantaran Sungai Wanggu di Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, terendam banjir pada Kamis (1 Juli 2021). Akibatnya, tenda-tenda pengungsian didirikan warga di pinggir jalan raya yang melintasi sungai.

Situasi terkini pada Jumat malam  (2/7/2021) air terpantau mulai surut dan warga sementara membersihkan rumahnya masing-masing dari sisa lumpur.

Lurah Lepo-lepo, Ridlan Nurung menjelaskan kondisi saat ini air sudah mulai surut artinya tidak menggenangi lagi rumah warga. Namun warga diminta jangan langsung menempatinya.

“Jadi kami menghimbau warga untuk membersihkan rumahnya, tapi untuk menempati kami imbau jangan dulu. Karena kondisinya masih lembab,” ucap Ridlan saat ditemui di tenda pengungsian, Jumat (2/7/2021) malam.

Jadi, kata dia, malam ini warga masih tinggal di tenda pengungsian yang telah disediakan. Jumlah tenda yang ada sebanyak 15 tenda yang disiapkan dari Dinsos Kota Kendari, BPBD Kota kendari dan Dinsos Provinsi Sultra.

Ridlan juga mengungkapkan mulai besok warga bisa kembali menempati rumahnya masing- masing jika kondisi cuaca mulai cerah.

Banjir kali ini kata Ridlan, terjadi karena pintu air tanggul yang rusak sehingga tidak berfungsi.

“Nah air itu masuk lewat situ,” bebernya.

Sambungnya, untuk tanggul yang rusak tersebut sampai saat ini belum teratasi. Namun pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi agar segera melakukan perbaikan.

Sementara itu Kepala Seksi (Kasi) Perlindungan Sosial korban bencana alam Dinsos Sultra, Arsanto mengungkapkan berdasarkan data yang berhasil dihimpun bahwa korban banjir kali ini berjumlah 75 kepala keluarga, 301 jiwa dengan 34 balita, 27 lansia, 2 orang ibu hamil, dan 7 orang penyandang disabilitas.

Dinsos Sultra telah berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengungsi yang terpapar bencana dengan mendirikan tenda pengungsian, membangun dapur umum, serta menyediakan air bersih.

“Untuk sementara karena kondisi air mulai surut jadi besok yang ada tinggal tenda pengungsian. Jadi teman- teman Tagana (Taruna Siaga Bencana) tinggal melakukan kontrol atau pengecekan,” kata Arsanto.

Kepala Dinas (Kadis) Sosial Sultra, Armunanto menghimbau sehubungan dengan intensitas hujan yang terjadi beberapa bulan belakangan ini agar maayarakat selalu waspada dan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari banjir.

“Selalu kerja bakti, membersihkan selokan untuk mengantisipasi dampak banjir,” pesannya, Jumat (2/7/2021). (B)

Laporan: Al Iksan
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan