Banjir di Wanggu Tambah Tinggi, Pengungsi di Masjid At Taubah Tetap Bertahan

  • Bagikan
Kondisi di dalam Lorong Wanggu terpantau Senin (25/6/2018) pukul 15.28 Wita. (Foto: Sarini Ido/SULTRAKINI.COM)
Kondisi di dalam Lorong Wanggu terpantau Senin (25/6/2018) pukul 15.28 Wita. (Foto: Sarini Ido/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Jumlah pengungsi bertambah di Masjid At Taubah Lorong Wanggu, Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (25/6/2018) malam. Masjid At Taubah terletak sekitar satu kilometer masuk ke dalam Lorong Wanggu yang merupakan kawasan banjir, akibat luapan Sungai Wanggu dengan intensitas hujan cukup tinggi.

Pengungsi di masjid tersebut, tak lain warga RT 13 RW 06 Lorong Wanggu. Sampai pukul 15.37 Wita, pengungsi sekitar 67 jiwa atau sekitar 16 kepala keluarga. Namun jumlahnya kini sebanyak 22 kepala keluarga, khusus RT 13. Tiga kepala keluarga lainnya, memilih mengungsi ke tetangga terdekat.

Dikatakan Ketua RT 13 RW 06 Lorong Wanggu, Rustam, hingga pukul 20.10 Wita (25/6), ketinggian air mencapai 2 meter. Dampak banjir juga telah mengisolasi sejumlah warga di RT tersebut.

“Total jiwa yang mengungsi sudah 124 jiwa. Selain rumah, terdapat yayasan bernama Nurul Magfira, TK, Paud, dan SD yang terkena banjir, untuk sementara belum diketahui (lebih detail) fasilitas apa saja yang ikut terendam air,” kata Rustam kepada SultraKini.Com, Senin (25/6/2018).

Aliran listrik PLN juga belum kondusif di kawasan tersebut. Akibatnya, lokasi pengungsian di Masjid At Taubah menggunakan genset berdaya 1.100 volt.

Sementara bantuan, mulai tersalurkan kepada pengungsi. Misalnya, dari seorang anggota DPRD Kota Kendari, Iwan.

Pantauan SultraKini.Com, selain warga yang bertahan di Masjid At Taubah, pengungsi lainnya juga memilih menempati tenda darurat di pinggir jalan, tepatnya di luar Lorong Wanggu.

 

Laporan: Sarini Ido

  • Bagikan