Baubau Dinilai Layak menjadi Smart City

  • Bagikan
Asisten Manager dan Informasi Komunikasi (Infokom) Asosiasi Pemerintah Kota seluruh Indonesia Wilayah VI Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Andi Nur Fitri Balasong memberikan materi di FGD di aula Kantor Wali Kota Baubau Palagimata, Rabu (5/9/2018). (Foto: Zarmin/SULTRAKINI.COM)
Asisten Manager dan Informasi Komunikasi (Infokom) Asosiasi Pemerintah Kota seluruh Indonesia Wilayah VI Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Andi Nur Fitri Balasong memberikan materi di FGD di aula Kantor Wali Kota Baubau Palagimata, Rabu (5/9/2018). (Foto: Zarmin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Asisten Manager dan Informasi Komunikasi (Infokom) Asosiasi Pemerintah Kota seluruh Indonesia Wilayah VI Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua, Andi Nur Fitri Balasong menilai Kota Baubau, Sulawesi Tenggara berpeluang menjadi kota cerdas.

 

“Layak sekali, paling tidak ketika sudah ada orang yang melakukan FGD (Forum Group Discussion) sudah ada keinginan. Kalau tidak ada keinginan maka tidak ada FGD tersebut,” kata Andi Nur Fitri Balasong saat FGD Perumusan Arah Kota Baubau Menuju Kota Cerdas (Smart City) yang diikuti seluruh SKPD di aula Kantor Wali Kota Baubau Palagimata, Rabu (5/9/2018).

Dia menambahkan, prinsipnya setiap kota memiliki potensi menjadi kota cerdas, terlebih telah memiliki struktur internal pemerintahan meski masih membutuhkan pengembangan. Dalam hal ini, daerah lain bisa menjadi contoh untuk memulai pengembangan tersebut. Misalnya, Kota Baubau belajar dari pengembangan Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tak meski menirunya seratus persen, namun menjadi tolak ukur penerapannya di Baubau.

“Meskipun tidak seratus persen dicontoh, sesuai dengan kebutuhan daerah,” kata Fitri.

Terkait kerja sama tersebut, pihaknya
menyarankan Baubau harus memiliki langkah-langkah strategis. Selain punya motivasi mewujudkan Baubau menjadi kota cerdas, Pemkot tidak berhenti di FGD tetapi ditindaklanjuti.

“Siapa mengerjakan apa, tapi dalam bentuk satu kesatuan. Kemudian menerbitkan beberapa regulasi yang mendukung menuju kota cerdas, karena kalau tidak ada regulasi OPD takut-takut untuk melakukan apa. Karena tidak memiliki legal standing,” jelas Fitri.

Laporan: Zarmin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan