Beras Saset Masuk Muna, Kansilog: Pemintaan Kurang

  • Bagikan
Beras saset terpajang di Kansilog Raha. (Foto: Novrizal R Topa/SULTRAKINI.COM)
Beras saset terpajang di Kansilog Raha. (Foto: Novrizal R Topa/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Sebagai perpanjangan tangan program Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik pusat, sejak awal September 2018, Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Raha melakukan uji coba penjualan beras saset sebanyak 200 kilogram, Jumat (12/10/2018).

Kepala Kantor Seksi Logistik Raha, Sulamet, mengatakan beras saset berukuran 200 gram serta dibandrol Rp2.500 rupiah per saset merupakan beras lokal Sulawesi Tenggara hasil olahan petani di Kabupaten Konawe dan Kabupaten Bombana yang dikemas di Kota Kendari.

“Saat ini kami distribusikan melalui Rumah Pangan Kita (RPK) sebagai mitra Bulog,” ujar Sulamet.

Selain beras saset, Kansilog Raha juga menyalurkan beras premium berukuran 5 kilogram dan 10 kilogram. Bahkan menurutnya, Kansilog Raha juga menyediakan produk lain seperti minyak goreng dan tepung terigu berlabel Bulog.

“Untuk minyak goreng dan terigu peminatnya lebih banyak ketimbang beras saset, mungkin karena harganya lebih miring”, tambahnya.

Sulamet yang belum setahun memangku jabatan Kepala Kantor Seksi Logistik Raha, mengaku belum mendapatkan kemudahan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) pada saat pendistribusian bahan pangan ke desa-desa. Hal ini yang menyebabkan keterlambatan jadwal.

Menurutnya, pentingnya rekomendasi dari Pemda juga pengertian dari pihak pengelola SPBU agar angkutan kami tidak antri di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada saat akan mengisi bahan bakar.

Apalagi, di depan mobil sudah dipasangi spanduk yang bertuliskan pengantaran beras rastra (beras sejahtera).

“Terkadang petugas kami terlambat sampai di pasar-pasar rakyat desa hanya karena antri saat pengisian di SPBU,” ucapnya.

Laporan: Novrizal R Topa
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan