15 Tahun Diabaikan, Warga di Muna Gotong-royong Timbun Jalan Berlumbang

  • Bagikan
Warga Kelurahan Laimpi bergotong-royong menimbun jalan-jalan yang berlumbang, Minggu ( 12/8/2018). (Foto: Istimewa/SULTRAKINI.COM)
Warga Kelurahan Laimpi bergotong-royong menimbun jalan-jalan yang berlumbang, Minggu ( 12/8/2018). (Foto: Istimewa/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Warga Kelurahan Laimpi, Kacamatan Kabawo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), bergotong-royong memperbaki (menimbun) jalan poros Kabupaten Muna-Buton Tengah, dengan cara dicor, Minggu (12/8/2018).

Aksi gotong-royong tersebut merupakan inisiatif para pemuda setempat yang turut dibantu oleh Camat Kabawo dan anggota Babinsa Koramil Kabawo, yang anggarannya bersumber dari UD. Akmal Jaya.

Salah satu pemuda Kelurahan Laimpi, Hasmin Kantolalo, mengatakan inisiatif itu muncul sebagai solusi dimana masyarakat setempat menilai kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra di Dinas Pekerjaan Umum (PU) selama ini terkesan tutup mata dengan kondisi rusaknya jalan tersebut, sejak 15 tahun lalu atau seja tahun 2003.

Tulisan dilembaran kertas layaknya papan proyek untuk pengalihan jalan sementara, Minggu ( 12/8/2018). (Foto: Istimewa/SULTRAKINI.COM)
Tulisan dilembaran kertas layaknya papan proyek untuk pengalihan jalan sementara, Minggu ( 12/8/2018). (Foto: Istimewa/SULTRAKINI.COM)

“Ini juga bagian dari kritikan halus bagi Pemprov karena selama ini melakukan pembiaran, padahal kita tahu bersama jalan di Kecamatan Kabawo berstatus jalan provinsi dan merupakan infrastruktur dasar yang mesti dipenuhi kelayakannya,” ujar Hasmin kepada SultraKini.Com, (12/8/2018).

Kata Hasmin, akibat dari kerusakan jalan tersebut tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan sesak nafas akibat debu yang bertebaran. Selain itu juga, berdampak pada perekonomi masyarakat setempat.

Olehnya itu, Ia berharap, Pemprov Sultra kedepan, teruma kepada Gubernur Sultra yang baru saja terpilih agar dapat memprioritaskan pekerjaan infratruktur jalan di Kecamatan Kabawo yang selama ini tidak terurus dan terabaikan.

Laporan: Arto Rasyid
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan