20 Tahun Teraniaya, ML Siram Suami Pakai Air Mendidih

  • Bagikan
Pelaku saat diamankan di Polsek Mandonga, Rabu (21/11/2018). (Foto : Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM)
Pelaku saat diamankan di Polsek Mandonga, Rabu (21/11/2018). (Foto : Wayan Sukanta/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : KENDARI – Seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial ML, asal Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) hanya bisa pasrah menjalani pemeriksaan di kantor Polisi.

Ibu tiga anak itu, harus berurusan dengan kepolisian, setelah nekad menyiram suaminya bernama Rasyid (54), menggunakan air panas di kediamannya di jalan Wayong, Kelurahan Mandonga pada Selasa (20/11/2018) malam .

Bukan tanpa alasan, ML terpaksa malakukan hal tersebut karena tidak tahan selalu dianiaya oleh suaminya, selama 20 tahun usia dipernikahannya.

Kepada SultraKini.Com, ML menuturkan sebelum peristiwa itu terjadi, dirinya sempat dimaki-maki oleh korban tanpa alasan jelas. Merasa tidak tahan, ML sontak mengambil air mendidih yang dimasaknya lalu menyiram ke arah korban.

“Dia kemudian maki-maki saya dengan kalimat yang bikin saya tidak tahan, spontan saya ambil air panas dan kemudian siram dia. Sudah bertahun-tahun saya disiksa, dipukul dan dimaki-maki sama suami saya,” kata ML di Polsek Mandonga, Rabu (21/11/2018).

ML juga bercerita sedikit pengalamannya atas perlakuan kekerasan yang dialaminya. Rupanya, korban sudah sering mengaiaya korban, namun ML selalu menahan diri untuk tidak melaporkan hal tersebut ke kantor polisi.

“Dia (Rasyid.Red) pernah pukul saya pake kursi tanpa dia tahan-tahan. Sering juga, dia pukul saya dengan tangan kosong. Bukan hanya itu saja, dia juga pernah menusukkan peniti ke bibir saya sampai luka. Namun, perlakuan ini masih bisa saya tahan-tahan juga,” ujarnya.

Kapolsek Mandonga, AKP Kasman, mengatakan korban dalam perawatan di rumah sakit. Sementara, istrinya diperiksa di Polsek oleh penyidik PPA.

“Kita sementara ambil keterangannya, dia kami amankan,” ujar AKP Kasman.

Sementara itu, beberapa awak media saat hendak menemui korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), Kota Kendari untuk mengkonfirmasi insiden tersebut, namun pihak keluarga korban menolak untuk diwawancarai.

Laporan: Wayan Sukanta
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan