2016, P3MKP Buka Pendaftaran 3.000 Tenaga Penyuluh Perikanan dan Kelautan.

  • Bagikan
Kepala Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, Endang Suhaedy. Foto: Wiwid Abid Abadi/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (P3MKP) Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI akan merekrut sekitar 3.000 tenaga penyuluh perikanan dan kelautan pada 2016 mendatang. Demikian disampaikan Kepala Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, Endang Suhaedy saat ditemui di Kendari, Sulawesi Tenggara.  “Tenaga penyuluhan kita saat ini masih sangat kurang di semua daerah. Oleh karena itu tahun 2016, P3MKP akan merekrut sekitar 3000 penyuluh untuk seluruh daerah di Indonesia,” ujarnya.Ia menjelaskan perekrutan tenaga penyuluh ini selain untuk memberi kesempatan dan membuka lapangan pekerjaan, juga untuk memberi keseimbangan tenaga penyuluh kelautan dan perikanan di seluruh provinsi di Indonesia.
Penyuluh baru ini, nantinya akan dibekali dengan beberapa pelatihan. Seperti penyuluhan bidang penangkapan, penyuluh budidaya, penyuluh garam, penyuluh pengolahan ikan dan banyak penyuluh-penyuluh lainnya.Ia mengatakan, syarat untuk menjadi penyuluh nantinya minimal harus sarjana strata satu (S1) diutamakan adalah lulusan sarjana perikanan atau kelautan dan memiliki kompetisi dan pengalaman dalam bidang penyuluhan. “Jadi tidak ada syarat yang terlalu berat. Semua punya kesempatan. Baik sarjana perikanan dan kelautan maupun sarjana lainnya,” tandasnya.Pada 2016 nanti, kata dia, pendaftaranya akan dilakukan secara online dan bersamaan dengan perekrutan tenaga penyuluh pada masing-masing bidang seperti penyuluh pertanian, kehutanan dan perkebunan. Namun, pria yang akrab disapa Endang ini belum mengungkapkan berapa masing-masing kuota penyuluh yang akan disediakan di setiap provinsi.”Belum tahu berapa masing-masing setiap provinsi kuotanya. Jadi 3000 kuota yang disiapkan akan dibagi secara merata untuk seluruh provinsi yang ada di Indonesia sesuai kebutuhan. Jadi kita akan petakan dulu dan data, misalnya Sultra kebutuhanya berapa dan penyuluh apa yang dibutuhkan itu yang kami sediakan,” tutupnya.
Laporan : Wiwid Abid Abadi
Editor: La Taya

  • Bagikan