2019, Kecamatan Tikep akan Menjadi Miniatur Jalan Lingkar Laworo

  • Bagikan
Camat Tikep, Al Rahman Fiihi saat memberikan sambutan pada pelaksanaan musrenbang. (Foto: Akhir Sanjaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA BARAT – Pemerintah Kecamatan Tiworo Kepulauan (Tikep) bersama masyarakatnya sepakat mengusulkan pembangunan infrastruktur jalan lingkar di lingkungannya melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kecamatan, Rabu (7/2/2018).

Camat Tikep, Al Rahman Fiihi mengatakan usulan jalan lingkar nantinya akan menjadi miniatur jalan lingkar Laworo, Kabupaten Muna Barat. Usulan tersebut bukan lahir dari inisiatif pemerintah melainkan usul bersama masyarakat setempat. 

“Yah kalau masyarakat menginginkan jalan itu, tentu kita sebagai pemerintah kita tidak bisa halangi, karena kembali lagi pada tujuan musrenbang itu sendiri,” Kata Ketua PGRI Mubar ini. 

(Baca: Kabupaten Mubar Mulai Musrenbang Tingkat Kecamatan)

Miniatur kota Laworo ini akan menjadi sentra olahraga di Mubar seperti lomba balap sepeda dan lari maraton, mengingat jarak yang akan dibangun sekitar 30 kilometer. Untuk tujuan itu, pengerjaannya dimulai tahun ini menggunakan anggaran sekitar Rp 2 miliar. Namun hanya jembatan sepanjang 20 meter dibangun untuk menghubung Waturempe, Wa Lega-lega dan Lasama. Sementara jembatan penghubung Wando dan Walanga Jaya akan direalisasikan pada 2019, sambil menunggu penetapan usulan pada musrenbang kabupaten.

“Untuk dapat merealisasikan konsep jalan lingkar kecamatan Tikep secara keseluruhan, harus menunggu hingga 2019 mendatang,” ujar Al Rahman.

Pembangunan jalan lingkar diyakini pemerintah dan masyarakat setempat dapat mengembangkan pariwisata yang ada di Kecamatan Tikep. Misalnya, Pulau Indo dan Benteng Tiworo. Di satu sisi, mengharapkan perhatian dari instansi terkait guna dukungan dan pelestarian sarana prasarana sampai pembenahan di objek wisata tersebut. Apalagi kata dia, sejumlah pejabat daerah Mubar, bermukim di kecamatan Tikep yang dianggapnya bisa membantu pengembangan pembangunan wilayah itu.

“Nantinya Desa Lasama menjadi penyangga untuk menuju pulau Indo, karena di sana kita akan siapkan warung kopi, kita akan buat Lasama sebagai pintu masuk utama menuju pulau Indo,” tambah Al Rahman. 

Musrenbang yang dilaksanakan di Kabupten Mubar akan diselaraskan dengan visi misi pembangunan daerah dem pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakatnya. Tentunya ini, disambut LM. Rajiun Tumada, selaku Bupati Mubar yang ikut mengarahkan seluruh SKPD mengakomodir usulan tersebut sebagai leading sektor.

Laporan: Akhir Sanjaya

  • Bagikan