26 Orang Ini Rela Dijadikan Bank Darah Hidup, Mau juga?

  • Bagikan
Foto bersama Ketua STIP Wuna La Ode Hidayat (tengah) bersama Penanggungjawab UTD RSUD Muna dr. Elviani Zuhria, SPPK, M.Kes (ketiga dari kiri), dan Penanggungjawab kegiatan Kontukowuna Institut Wa Ino (keempat kanan). (Foto: La Ode Alim/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Kontukowuna Institut melangsungkan sosialisasi Bank Darah Hidup (BDH) dan tes darah di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Wuna, Rabu (21/3/2018).

Kegiatan bekerjasama dengan Unit Transfusi Darah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muna ini, dilatar belakangi sulitnya mencari pendonor untuk pasien yang membutuhkan darah, maupun mengurangi kekurangan stok darah di rumah sakit tersebut.

“Tiga puluh orang dosen dan mahasiswa STIP Wuna yang melakukan pemeriksaan golongan darah, ada 26 orang yang mau menjadi relawan sebagai BDH,” kata Penanggungjawab kegiatan Kontukowuna Institut Wa Ino kepada SultraKini.Com.

Dipilihnya BDH, kata dia, sebab memiliki keuntungan, yakni tidak kadaluarsa dan pasien yang kekurangan darah bisa langsung dipanggil para relawan sesuai golongan darah yang dibutuhkan. Di sisi lain, ketersediaan darah tergolong masih segar.

“Setiap orang yang menjadi relawan, nama, kontak, dan alamat kita sudah catat dan menjadi database relawan BDH. Kegiatan pengumpulan relawan BDH akan terus kita lakukan, ucapnya.

Penanggungjawab Unit Transfer Darah RSUD Muna, dr. Elviani Zuhria, SPPK, M.Kes mengungkapkan dampak dari adanya BDH bisa membantu keluarga pasien maupun pihak rumah sakit dalam memenuhi ketersediaan darah.

“Kami terlibat dengan kegiatan ini, saya turun langsung bersama dua orang tenaga medis guna melakukan pemeriksaan golongan darah relawan bank darah,” tambahnya.

Mereka yang menjadi relawan BDH, yaitu 26 orang memiliki golongan darah A sebanyak lima orang; darah B delapan orang; darah AB tiga orang; dan darah O 10 orang.

Ketua STIP Wuna, La Ode Hidayat mengatakan harapannya atas hadirnya BDH bisa membantu kebutuhan darah untuk pasien. Diketahuinya bahwa, selama ini keluarga pasien tidak jarang kesulitan mendapatkan pendonor darah.

“Ini pernah terjadi kepada saya dan istri yang saat itu sedang membutuhkan darah, betapa susahnya
hingga kami mengambilnya di Kendari yang jauh. Kalau ada BDH di sini kan bisa membantu keluarga, kerabat, dan secara umum masyarakat Muna yang membutuhkan darah di RSUD Muna,” jelas Hidayat.

 

Laporan : La Ode Alim

  • Bagikan