299,97 Ribu Penduduk Miskin di Sultra Terbesar di Perkotaan

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Muhammad Edy Mahmud (tengah), saat menyampaikan press rilis pada Rabu (15/1/2020) (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat jumlah penduduk miskin di Sultra pada September 2019 adalah 299,97 ribu orang atau 11,04 persen.

Dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2018 yang berjumlah 301,85 ribu orang atau 11,32 persen, berarti selama satu tahun terjadi penurunan sejumlah 1,88 ribu orang. Sementara apabila dibandingkan dengan Maret 2018 jumlah penduduk miskin mengalami penurunan 2,61 ribu orang.

Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud, mengatkan berdasarkan daerah tempat tinggal, periode September 2018 sampai Maret 2019, penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 1,04 ribu orang, sementara di daerah perkotaan naik 1,77 ribu orang.

“Pada bulan September 2018, sebagian besar penduduk miskin berada di daerah perdesaan yakni 231,80 ribu orang atau 76,79 persen dari total penduduk miskin di Sultra, dan pada bulan Maret 2019 penduduk miskin yang berada di daerah perdesaan berjumlah 230,76 ribu orang atau 76,26 persen dari total penduduk miskin,” ungkap Edy, Rabu (15/1/2020).

Sementara periode Maret sampai September 2019 ini penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 3,38 ribu orang, sementara di daerah perkotaan bertambah 0,76 ribu orang.

“Artinya bulan September 2019 sebagian besar penduduk miskin tetap berada di daerah perdesaan dengan jumlah 227,38 ribu orang atau 75,80 persen dari total penduduk miskin,” ujarnya.

BPS Sultra dalam menentukan indeks kemiskinan pada periode Maret sampai September 2019, menggunakan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah perkotaan bertambah sedangkan di perdesaan menurun.

“Ini mengindikasikan rata-rata pengeluaran penduduk miskin di perdesaan cenderung mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin mengecil,” kata Edy.

Meski demikian, dari segi jarak dengan garis kemiskinan tingkat kemiskinan di perkotaan masih lebih baik dari pada di perdesaan.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan