5 Tanda Kanker Kulit yang Sering Terabaikan

Admin - Tak Berkategori
  • Bagikan
ilustrasi (Foto: google)

SULTRAKINI.COM: American Skin Cancer Society memperkirakan, satu dari lima orang akan mengalami kanker kulit dalam kehidupan mereka. Di AS sendiri, lebih dari 5,4 juta kasus kanker kulit non-melanoma diobati setiap tahunnya. Untuk orang-orang yang banyak menghabiskan waktunya di bawah sinar matahari, fakta ini tentu mengkhawatirkan.

Cara terbaik untuk mencegah kanker kulit adalah untuk selalu terlindung dari sinar UV, menggunakan tabir surya atau pakaian UPF ketika berada di luar ruangan. Namun hal itu masih belum benar-benar menutup kemungkinan terserang kanker kulit. Tetaplah penting untuk selalu memonitor kulit dan memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi.

Dr. Tim Berger, seorang dermatolog di University of California, San Fransisco mengatakan, 6 persen dari tahi lalat berbahaya diditeksi oleh pasien, bukan dokter kulit. Sayangnya, beberapa perubahan kulit mudah terlewatkan oleh mata yang tak terlatih.

Melansir Prevention, Rabu (27/12/2017), berikut 5 kondisi kulit yang harus diwaspadai. Jika menemukan salah satu dari kondisi kulit di bawah ini, segera kunjungi dermatolog atau dokter spesialis kulit.

1. Tahi lalat baru yang lebih besar dari 6 mm

Tahi lalat baru biasanya bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan, namun, tahi lalat baru yang ukurannya lebih besar dari 6mm bisa jadi adalah tanda peringatan awal dari melanom jenis kanker kulit yang paling serius.

Hal ini adalah sesuatu yang harus segera monitor, tak peduli berapa pun umur saat ini. “Melanoma tidak menyerang satu kelompok umur tertentu saja,” Berger memperingatkan.

Tanda tahi lalat kanker kulit yang lain, ujar Berger, adalah ketika tahi lalat itu berubah. Jadi jika tidak memiliki permasalahan kulit saat ini, perhatikan segalanya sebaik mungkin. Ambil foto dari setiap tahi lalat dan iritasi kulit yang dimiliki, jadi bisa melakukan perbandingan nantinya.

2. Tahi lalat baru dengan pinggiran aneh

Tahi lalat non kanker bentuknya simetris dan biasanya permukaannya halus dengan pinggiran yang jelas. Jika muncul tahi lalat baru yang bentuknya asmetris, atau memiliki tepian kasar, periksalah.

Tanda bahaya lain adalah ketika muncul tahi lalat baru dengan pinggiran yang kabur dan melebur ke dalam kulit.

3. Tahi lalat baru dengan warna abnormal

Warna tahi lalat seharusnya berkisar di antara cokelat tua atau cokelat muda, ujar Berger, atau sedikit merah muda. Setiap kali ada tahi lalat berwarna hitam, merah, putih, atau biru, itu sudah menjadi cukup alasan untuk segera memeriksakan diri ke dokter kulit.

Tanda bahaya lain adalah ketika warna tahi lalu adalah campuran dari cokelat muda dan cokelat tua sebuah tahi lalat harusnya hanya satu warna.

Mengingat perbedaan warna kulit setiap orang, warna tahi lalat berbahaya bagi setiap orang juga berbeda. Semakin terang warna kulit, semakin terang juga seharusnya warna tahi lalat.

4. Muncul benjolan atau tumbuh kutil

Jika memiliki benjolan yang bentuknya mirip seperti lepuhan kecil berukuran lebih dari 6mm, dan tidak hilang juga setelah 6 minggu, Berger mengatakan ini adalah peringatan lain yang harus segera diperiksa. Benjolan ini juga bisa berdarah sedikit dan seringnya muncul di leher dan wajah.

Hal yang sama juga berlaku untuk kutil baru yang tumbuh atau bisul yang tak sembuh-sembuh. Keduanya bisa jadi sel karsinoma, suatu bentuk kanker yang bisa diobati seringnya muncul karena kerusakan sinar matahari kronis.

5. Bercak-bercak kering

Bercak-bercak di tangan bisa saja tak lebih dari sekedar kulit kering, namun jika hal ini muncul dengan ukuran lebih besar dari 6mm dan bertahan selama 6 minggu, jangan diabaikan.

Hal ini adalah tanda lain dari karsinoma sel, yang seringnya muncul jadi satu lepuhan. Jadi jika memiliki banyak bercak-bercak seperti ini, bisa jadi hal ini hanya iritasi kulit.

Sumber: liputan6.com

  • Bagikan