7000 Peserta Karnaval Ramaikan Wakatobi Wave 2019

  • Bagikan
Suasana Karnaval Budaya Martim Wakatobi Wave 2019, Senin (11/11/2019). ( Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM).
Suasana Karnaval Budaya Martim Wakatobi Wave 2019, Senin (11/11/2019). ( Foto: Amran Mustar Ode/SULTRAKINI.COM).

SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Pemda Wakatobi mengklaim lebih dari 7000 peserta Karnaval Budaya Maritim ramaikan acara Wakatobi Wonderful Festival & Expo (Wave) 2019, Senin (11/11/2019).

Dalam acara yang diselenggarakan di Marina Togo Mowondu Wakatobi, terlihat sejumlah peserta karnaval mengenakan kostum biota laut, kapal, dan pakaian adat Buton. Peserta karnaval ini terdiri dari organinasi perangkat daerah lingkup Pemda Wakatobi, BUMN, BUMD, sekolah dari SD sampai perguruan tinggi, kecamatan, kelurahan, hingga desa.

Bukan hanya itu, terdapat 500 penari kolosal. Dimana pulau Wangi-wangi menampilkan Tari Lengko, Pulau Kaledupa tampilkan Tari Lariangi, Pulau Tomia tampilkan Tari Eja-eja, dan Pulau Binongko tampilkan Tari Balumpa.

Acara yang dibuka langsung oleh Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementrian pariwisata, Riska Handayani ini, juga dihadiri oleh Sekretaris Dirjen KSDA Kementrian LHK, Asisten II Sekda Provinsi, Wakil Walikota Baubau, dan para sarah (tokoh adat) se-Kabupaten Wakatobi.

Deputi Pengembangan Pemasaran I Kementrian pariwisata, Riska Handayani, dalam pidatonya mengaku baru pertama kali berpidato di pinggil laut dan langsung melihat samset.

“Saya baru pertama kali pidato melihat samset yang begitu indah di Wakatobi yang namanya sudah mendunia. Jadi masyarakat Wakatobi harus tetap menjaga agar wilayah ini tetap dikenal sebagai destinasi pariwisata,” kata Riska Handayani.

Ia meminta kepada Pemda Wakatobi dalam kemasan pawai agar bisa selektif lagi, karena ia menilai pawai yang dilakukan tadi agak terlalu lama jika dijadikan tontonan.

“Pawainya agak terlalu lama jika dijadikan tontonan, tapi tariannya sudah bagus,” paparnya.

Bupati Wakatobi, Arhawi, mengatakan lima tahun yang lalu, Pemda Wakatobi telah mencanangkan festival ini, dan sampai seterusnya ia berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata Wakatobi.

Ia menjelaskan, lokasi acara festival digelar ini, dibangun dari Dana Alokasih Khusus (DAK) Kementrian Pariwisata, sehingga ia meminta agar tahun 2020 nanti DAK dari Kementrian Pariwisata untuk Wakatobi tidak dikurangkan.

Laporan: Amran Mustar Ode
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan