Ada Ras Muhammad di Crossborder Skouw, Perputaran Uang Makin Kinclong

  • Bagikan
Ada Ras Muhammad di Crossborder Skouw, Perputaran Uang Makin Kinclong

SULTRAKINI.COM:SKOUW – Show Ras Muhammad di crossborder Skouw, Papua, Kamis (16/11) benar-benar dahsyat. Musikus sekaligus duta reggae Indonesia itu sukses memuaskan 1823 wisman asal Papua Nugini dan 3000 warga sekitar PLBN Skouw. Imbasnya? Perputaran uang makin kencang mengalir ke border area di Skouw, Papua.

“Happy ending. Masyarakat Jayapura bercampur dengan wisman yang berdatangan dari Papua Nugini benar-benar terhibur dengan Festival Crossborder Skouw. Ini benar-benar menghidupkan ekonomi masyarakat lokal,” ungkap Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, didampingi Kabid Promosi Wisata Alam Hendry Noviardi, Sabtu (18/11).

Esthy memang tak asal bicara. Dalam perhelatan yang digelar sejak Kamis pagi hingga pukul 17.00 waktu setempat, suasana perbatasan langsung heboh. Tua-muda berkumpul jadi satu. Semuanya berbaur menikmati lagu dari beberapa musisi yang mayoritas bergenre reggae.

Antusias masyarakat tadi langsung disambut Ras Muhammad dengan penampilan spektakuler. Pengalaman manggung di beberapa negara langsung dikeluarkan di Skouw, Papua. Nama besarnya sebagai duta reggae Indonesia benar-benar sangat terasa. Sebanyak 11 lagu andalannya dibawakan dengan gaya tak biasa. 

Dari mulai Easy Skankin Intro, Peace in Liberia, Live Upright, Farmerman, Satu Rasa, Kenapa Mesti Dipikirkan, No Woman No Cry dan salah satu lagu dari Gombloh, Di Radio, semuanya dibawa dengan gaya Ras Muhammad.

Kejutannya pun ada. Saat ikon musik reggae Indonesia itu menyanyikan lagu Emansipasi, muncul Toke, musisi reggae top dari Belanda. Keduanya akhirnya perform dalam satu panggung. Dua-duanya berkolaborasi membawakan reggae Tanah Perjanjian, Negeri Pelangi dan ditutup dengan lagu berjudul Salam.

“Selain Ras Muhamad, band reggae lokal ternama Dave Solution dan Vanimo Natives dari Papua Nugini juga memberikan hiburan tersendiri. Dan ini sangat efektif. Destinasi di sana juga jadi hidup,” tambah Esthy.

Kabid Promosi Wisata Alam Kemenpar Hendry Noviardi menambahkan, jumlah wisman dari Papua Nugini yang datang melebihi ekspektasi. Awalnya, Kemenpar hanya mematok target 1500 wisman. Ternyata, saat even jumlahnya mencapai 1823 wisman. Data itu diambil dari pencatatan imigrasi di PLBN Skouw. “Ini melebih target. Dan masih ada sekitar 3000 masyarakat dari sekitar yang ikut menonton. Ini menjadi rekor tersendiri,” ungkap Hendry Noviardi. 

Dia pun mengaku makin bersemangat. Tone bicaranya makin terdengar optimistis. Dia yakin, ke depannya even-even di border area bakal makin heboh lagi. “Yang terpenting dampak ekonomi sangat terasa. Sejak pagi ribuan masyarakat Papua Nugini sudah menyerbu pasar Skouw yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari lokasi acara. Semua berbelanja. Dan setelah belanja, mereka taruh barang belanjaannya dan mulai menikmati alunan musik reggae,” urai Hendry. 

Sementara, Kepala PLBN Skouw Yan Numberi menyampaikan memang masyarakat Papua Nugini banyak yang lebih memilih berbelanja di pasar yang buka pada hari pasar Selasa, Kamis, dan Sabtu. “Keuntungan pedagang juga sangat baik jika mereka membelanjakan uangnya di pasar Skouw ini. Karena satu Kina, mata uang Papua Nugini-sama dengan Rp 4 ribu,” jelasnya. 

Pedagang pun ikut excited. Mamah Karai, salah satunya. Saat ditanya, dirinya malah langsung bertanya balik ada even apa lagi setelah ini. “Kemenpar sudah tiga kali membuat even. Dua even sebelumnya rata-rata saya dapat sekitar Rp 1,2 juta. Yang ketiga kali ini, belum saya hitung semuanya, tapi Rp 2,5 juta sudah di dompet,” ucapnya sumringah. 

Mamah Karai bersama dengan ketiga mamah lainnya datang bersama berjualan minuman ringan, seperti es jeruk dan es buah. “Kita senang bila banyak kegiatan ini. Ini nomer telepon saya, beritahu bila ada even seperti ini lagi,” pintanya. 

Acungan dua jempol langsung diberikan Menpar Arief Yahya. Dia yakin bahwa setiap potensi pergerakan orang dalam jumlah masif akan menggerakkan ekonomi. Baginya, pergerakan orang sama dengan pergerakan bisnis. Setiap pergerakan orang akan menciptakan pergerakan ekonomi, pergerakan barang dan jasa. Karena itu industri pariwisata pasti akan ikut bergerak. 

“Event yang digelar hari ini merupakan upaya meningkatkan kunjungan wisman melalui daya tarik atraksi berupa pertunjukan kesenian tradisional serta artis sinetron dan penyanyi terkenal yang banyak digemari masyarakat kedua wilayah perbatasan,” ujar Menpar Arief Yahya. 


Kemenpar RI

  • Bagikan