Ada yang Baru dari BPJS Kesehatan Mobile Buat Pasien dengan Penyakit Kronis

  • Bagikan
ilustrasi

SULTRAKINI.COM:KENDARI- Gejala penyakit kronis umumnya diketahui si pengidap saat mencapai fase lanjut. Kesadaaran dini masyarakat sering kali terlupakan, misalnya mereka dengan penyakit Diabetes Melitus, Hipertensi, Ginjal kronik, dan jantung koroner. Untuk itu, demi memudahkan dalam mendeteksi, BPJS Kesehatan meluncurkan layanan mobile screening.

Fitur ini merupakan penambahan fitur di aplikasi BPJS Kesehatan Mobile. Jika sebelumnya peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), hanya melakukan screening secara manual di kantor BPJS Kesehatan setempat. Kini pasien dapat mengaksesnya lewat handpone antroid masing-masing.

Cukup melakukan registrasi data diri saja, pasien bisa langsung merasakan manfaatnya. Selanjutnya ada 47 pertanyaan, terdiri atas kebiasaan dan aktivitas sehari-hari, penyakit yang pernah diidap, riwayat penyakit dalam keluarga peserta dan pola makan peserta. Fitur kemudian, akan mengeluarkan hasil screening riwayat kesehatan pada saat itu pula.

Jika peserta memiliki risiko rendah, mereka akan disarankan untuk menjaga pola hidup sehat dan melakukan latihan fisik rutin minimal 30 menit setiap hari. Namun apabila dari hasil menunjukan potensi sedang atau tinggi diabetes melitus, maka mereka akan memperoleh nomor legalisasi atau nomor screening sekunder dan diarahkan untuk mengunjungi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), untuk memperoleh tindak lanjut serta melakukan pengecekan gula darah puasa dan gula darah post prandial.

Apabila sebuah FKTP ditemukan banyak peserta ditemukan beresiko tinggi diabetes melitus yang tergolong dalam kategori sedang atau tinggi, maka FKTP tersebut dapat melaksanakan edukasi kesehatan dan pembentukan klub risiko tinggi (Risti), kepada sejumlah peserta JKN-KIS yang bersangkutan.

Sepanjang tahun 2016, BPJS Kesehatan telah melakukan screening riwayat kesehatan kepada peserta JKN-KIS di seluruh Indonesia. Hasilnya, untuk kategori penyakit diabetes melitus terdapat 702.944 peserta berisiko rendah, 36.225 peserta berisiko sedang dan 651 peserta berisiko tinggi. 

Sementara untuk kategori penyakit hipertensi, 632.760 peserta berisiko rendah, 104.967 peserta berisiko sedang dan 2.093 peserta berisiko tinggi. Penyakit ginjal kronik sebanyak 715.682 peserta didiagnosa beresiko rendah, 23.307 peserta berisiko sedang dan 831 peserta berisiko tinggi. Adapun penyakit jantung koroner sebanyak 680.172 peserta berisiko rendah, 57.692 peserta berisiko sedang dan 1.956 peserta berisiko tinggi.

Fitur di aplikasi BPJS Kesehatan Mobile, juga menyediakan menu lain yang dapat digunakan peserta JKN-KIS untuk mengecek status kepesertaan, melihat tagihan iuran JKN-KIS, melihat lokasi fasilitas kesehatan dan sebagainya.

Laporan: Sulham Tepamba

  • Bagikan