Agustus 2020 Ekspor Sultra ke Tingkok Turun 35,43 Persen

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Agnes Wiadiastuti. (Foto: Ist)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara mencatat nilai ekspor Sultra pada Agustus 2020 mengalami penurunan sebesar 32,15 persen dibanding Juli 2020, yaitu dari US$178,03 juta menjadi US$120,73 juta. Sedangkan volume ekspor tercatat turun 38,83 persen dibanding Juli 2020, yaitu dari 128,72 ribu ton menjadi 78,75 ribu ton.

Kepala BPS Sultra, Agnes Wiadiastuti, mengatakan secara kumulatif ekspor Sultra Januari-Agustus 2020 tercatat US$1.156,03 juta atau naik 7,80 persen dibanding periode yang sama pada 2019.

Sebaliknya, volume ekspor kumulatif Januari-Agustus 2020 mengalami penurunan 92,88 persen dibanding Januari-Agustus 2019, yaitu dari 7.033,09 ribu ton menjadi 831,03 ribu ton.

“Ekspor Sultra Agustus 2020 didominasi oleh kelompok komoditi besi dan baja dengan nilai US$117,92 juta; kelompok komoditi ikan dan udang di urutan kedua dengan nilai US$2,48 juta; dan kelompok komoditi bahan bakar mineral di urutan ketiga dengan nilai US$0,20 juta,” jelas Agnes, Kamis (1/10/2020).

Penurunan terbesar ekspor Sultra pada Agustus 2020 dibanding Juli 2020 terjadi pada kelompok komoditas besi dan baja senilai US$57,72 juta (32,86 persen).

Sesua data BPS Sultra, secara kumulatif Januari-Agustus 2020 negara tujuan ekspor utama Sultra, yaitu Tiongkok, India, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang dengan masing-masing nilai US$108,91 juta, US$6,74 juta, US$1,15 juta, US$1,66 juta, dan US$0,32 juta.

“Peranan kelima negara tersebut mencapai 96,75 persen dari total ekspor Sulawesi Tenggara pada periode Januari-Agustus 2020,” ujarnya.

Agnes menjelaskan, turunnya ekspor Sultra pada Agustus 2020 dibanding Juli 2020 dipengaruhi oleh turunnya ekspor ke negara tujuan utama, yaitu Tiongkok dan India. Ekspor ke Tiongkok turun senilai US$59,75 Juta (turun 35,43 persen) dan India turun senilai US$0,24 Juta (naik 3,49 persen).

Ekspor Sultra menurut sektor ekonomi Agustus 2020 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar US$120,73 juta (99,93 persen) dan sisanya sektor pertanian US$0,08 juta (0,07 persen).

“Dilihat dari kontribusinya terhadap ekspor Januari-Agustus 2020, ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 99,40 persen, ekspor produk pertambangan 0,23 persen, dan sisanya 0,37 persen adalah kontribusi dari ekspor produk pertanian,” tambahnya. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan